Kesehatan jantung dan kardiovaskuler salah satunya dipengaruhi oleh asupan makanan. Jika pernah alami serangan jantung, sebaiknya hindari makanan ini.
Asupan makanan sangat mempengaruhi kesehatan tubuh secara umum. Penyerapan lemak, gula, dan berbagai nutrisi di dalamnya akan masuk ke dalam aliran darah.
Ketika ada kandungan yang tak baik, seperti lemak atau kolesterol, akan mengganggu kesehatan kardiovaskuler dan jantung. Selain harus dihindari guna meminimalisir risikonya, konsumsi beberapa makanan juga tak disarankan bagi yang pernah mengalami serangan jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasannya ialah efek pemicunya yang lebih sensitif. Agar tak semakin parah, pasien dengan kondisi gangguan kesehatan jantung sebaiknya menghindari beberapa makanan tertentu.
Berikut ini 5 asupan makanan yang harus dihindari setelah alami serangan jantung melansir laman dr. Vishal Khullar:
![]() |
1. Makanan tinggi garam
Konsumsi garam dan sodium harus paling dihindari oleh penderita gangguan jantung dan kardiovaskuler. Garam dapat menyebabkan retensi air yang tinggi pada pembuluh darah.
Kondisi tersebut menyebabkan tekanan darah meningkat secara signifikan, terutama pada pasien yang telah mengalami serangan jantung akan lebih sensitif terhadap garam dan sodium.
Makanan buatan rumahan jauh lebih disarankan oleh ahli transplantasi jantung untuk orang-orang yang sempat mengalami serangan jantung. Dalam hidangan rumahan yang dibuat juga wajib diperhatikan tambahan gulanya.
2. Sumber lemak
Makanan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh paling berbahaya untuk peredaran darah. Peningkatan risiko gangguan kardiovaskuler juga dapat terjadi akibat konsumsi makanan berlemak.
Makanan-makanan berlemak yang disarankan untuk dihindari misalnya gorengan, kue yang dipanggang, olahan camilan, hingga penambahan margarin dalam makanan sehari-hari.
Konsumsi daging dan olahan susu yang tinggi lemak juga tak disarankan. Asupan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah juga kadar kolesterol.
Makanan yang tak disarankan untuk dikonsumsi setelah serangan jantung berlanjut di halaman berikutnya.
3. Makanan kemasan
Dalam proses pengolahannya, makanan kemasan seringkali menambahkan bahan-bahan tambahan yang berlebihan. Terutama pada penambahan gula, garam, dan kadar lemak.
Bahan tambahan tersebut yang membuat makanan kemasan terasa enak. Namun perlu juga untuk diperhatikan agar asupannya sesuai dengan batas aman.
Jika Anda pernah mengalami serangan jantung, apalagi operasi pada jantung, tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan kemasan dan olahan. Kandungan garam tersembunyi di dalamnya dapat menyebabkan efek yang fatal.
![]() |
4. Gula tambahan
Mengonsumsi makanan manis atau mengandung gula tambahan tinggi tidak hanya memicu diabetes dan obesitas, tapi juga risiko penyakit jantung.
Konsumsi asupan yang tinggi gula dapat meningkatkan tekanan darah. Alasannya karena liver akan bekerja keras membuang lemak hasil mengolah gula ke dalam aliran darah.
Beberapa asupan dengan gula tambahan tersembunyi juga harus dihindari. Seperti jus buah, soda, makanan olahan, yang sekilas tampak sehat sebenarnya menyimpan kadar gula yang tinggi.
5. Tepung terigu
Beberapa penelitian melaporkan adanya peningkatan risiko serangan jantung pada olahan biji-bijian seperti tepung. Ketika biji-bijian diolah, maka nutrisinya akan rusak dan disamakan ahli oleh gula.
Salah satu contoh hasil produksi olahan biji-bijian ini misalnya roti putih yang banyak ditemukan di pasaran. Kandungan gula dari karbohidrat olahan di dalamnya dengan cepat diserap ke dalam aliran darah.
Dibandingkan dengan karbohidrat kompleks, tepung terigu tinggi akan kalori. Beberapa olahan yang wajib dihindari misalnya sereal, nasi putih, serta beberapa sumber karbohidrat dengan indeks glikemik yang tinggi.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)