Menikmati camilan sambil bekerja banyak dinikmati karena dianggap membuat lebih nyaman. Faktanya ada ancaman kesehatan fisik dan mental dari kebiasaan ini.
Bagi sebagian orang merasa bahwa bekerja dengan serius justru membuatnya tertekan. Sehingga berbagai cara berusaha ditemukan untuk membuat tubuh dan pikiran lebih nyaman.
Seperti menyediakan minuman atau camilan di atas meja kerja. Mengunyah camilan selama bekerja dianggap membuat pikiran lebih terbuka dan santai untuk menyelesaikan pekerjaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal di balik kebiasaan tersebut ada ancaman terhadap kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Ada beberapa ancaman yang ditemukan ahli berdasarkan pengamatan kebiasaan para pekerja kantoran.
Baca juga: Pelayan Kesal Dapat Pelanggan Banyak Minta dan Bayar Pakai Recehan
Berikut ini 5 efek samping ngemil selama bekerja melansir Kiru Millet:
![]() |
1. Gangguan Fisik
Camilan yang tak sehat dan dikonsumsi selama bekerja memiliki banyak efek samping negatif. Misalnya pada makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi sangat mudah menjadi penyebab obesitas.
Bagi penyuka makanan manis dan memilih menyimpan camilan dengan gula yang tinggi juga akan jauh lebih berbahaya. Kebiasaan ini dapat memicu terjadinya obesitas hingga gangguan metabolis.
Walaupun dianggap sebagai pembantu energi tetapi kebiasaan ngemil saat bekerja justru akan menyebabkan benturan energi atau energy crash. Dampaknya tubuh akan sangat bersemangat di waktu yang singkat namun setelahnya akan merasa lemas dan lesu.
2. Pengaruh Mental Tak Stabil
Konsumsi makanan yang tak sehat tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik. Tetapi kondisi mental yang disebabkan oleh hormon akan berdampak gegara nutrisi yang tak cukup yang diterima otak.
Kebiasaan ngemil saat bekerja, ketika dihentikan secara mendadak akan menimbulkan dampak gangguan mental yang cukup berpengaruh. Mood swings atau mudahnya suasana hati berganti dapat terjadi biasanya disebabkan oleh camilan manis.
Inflamasi yang dipicu oleh makanan rendah nutrisi dan tinggi gula akan mengganggu pengendalian hormon dopamin pada orang. Menurut ahli gizi sekalipun, dijelaskan bahwa kebiasaan makan tinggi gula dan makanan olahan berpengaruh besar pada potensi kecemasan serta depresi.
Efek samping ngemil selama bekerja berlanjut di halaman berikutnya.
3. Menurunnya Produktivitas
Kebanyakan orang yang terbiasa ngemil sambil bekerja akan merasa dorongan camilan berpengaruh pada energinya. Ketika menyelesaikan tugas sambil menikmati makanan kecil rasanya seperti otak akan lebih jernih berpikir.
Kondisi ini disebabkan oleh lonjakan energi singkat akibat konsumsi makanan tinggi gula dan kalori dari camilan tak sehat. Tetapi setelah efeknya berakhir, dorongan energi yang terjadi akan sebaliknya.
Tubuh terasa lemas, otak tak lagi tajam berpikir, hingga serangan rasa kantuk saat bekerja. Akibatnya tingkat produktivitas akan terganggu, pekerjaan yang diselesaikan lebih lamban hingga gangguan mood yang membuat alur pekerjaan berantakan.
4. Pengeluaran Lebih
![]() |
Kebiasaan ngemil saat bekerja dapat membuat pengeluaran menjadi lebih boros. Bukan sekadar boros untuk membeli makanan tetapi juga terhadap perawatan untuk tubuh.
Makanan tinggi kalori yang dikonsumsi sebagai camilan dapat memicu berbagai gejala gangguan kesehatan. Dampaknya pengeluaran untuk biaya perawatan akan membengkak.
Dampak jangka panjangnya yang lebih jauh, kebiasaan ngemil juga dapat merugikan perusahaan. Menurut pengamat karyawan yang seringkali tidak sehat akan membuat perusahaan mempertimbangkan penggantian sehingga akan dibutuhkan biaya untuk perekrutan karyawan baru.
5. Nafsu Makan karena Stress
Pola diet mindful eating atau makan dengan bijak ialah untuk menghindari nafsu makan yang datang dari emosional. Kebutuhan makan seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi tubuh.
Kebiasaan ngemil makanan manis atau tinggi kalori dapat memicu stres. Efeknya pelarian berupa mencari camilan lain yang lebih nyaman di mulut akan terjadi.
Kondisi ini disebut sebagai emotional eating atau nafsu makan berlebih yang muncul gegara gangguan emosi. Sehingga secara jangka panjang akan memengaruhi kesehatan tubuh dan mental.