Penelitian terbaru mengungkap adanya hubungan potensial antara konsumsi kopi dengan komposisi mikrobioma di usus. Kondisi ini menguntungkan karena bisa mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Kopi menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi secara global. Mengonsumsi kopi tak hanya memberi rasa nikmat, tapi juga sejuta manfaat sehat.
Mengutip Medical News Today (4/12/2024), penelitian terbaru mengungkap konsumsi kopi juga mungkin memiliki hubungan langsung dengan mikrobioma usus seseorang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih memahami dampaknya, tim peneliti menganalisis data diet dan medis dari lebih dari 22.800 orang di Amerika Serikat dan Inggris Raya, selain informasi yang sudah dikumpulkan dari hampir 54.200 orang di seluruh dunia.
Mereka membandingkan data sampel tinja yang dikumpulkan dari peminum kopi dan bukan peminum kopi untuk mengidentifikasi perbedaan bakteri usus.
Penelitian tersebut mengamati beberapa korelasi, dengan yang terkuat adalah antara asupan kopi dan L. asaccharolyticus. Peminum kopi memiliki kadar bakteri hingga delapan kali lebih tinggi daripada bukan peminum kopi. Pola ini terlihat di seluruh dunia.
Meskipun efek kesehatan pasti dari bakteri ini masih belum diketahui, tapi peneliti percaya bahwa hal itu dapat dikaitkan dengan efek yang dikaitkan dengan minum kopi. Temuan tersebut dipublikasikan dalam jurnal Nature Microbiology.
Dampak kopi untuk mikrobioma usus
![]() |
Mikrobioma adalah keseluruhan mikroorganisme baik bakteri, fungi, archaea, protista, serta materi genetiknya dalam suatu ekosistem usus. Mikrobioma punya peran penting untuk kesehatan karena membantu pencernaan, menghancurkan bakteri berbahaya, dan membantu mengendalikan sistem kekebalan tubuh.
Para peneliti juga mengadakan studi terbesar untuk melihat hubungan antara konsumsi kopi dengan mikrobioma usus manusia. Mereka menganalisa lebih dari 22.000 sampel DNA.
Peneliti juga melihat kebiasaan makan partisipan melalui kuesioner. Baru kemudian dikategorikan dalam 3 tingkatan konsumsi kopi yaitu mereka yang tidak pernah mengonsumsi kopi (tak lebih dari 20 gram kopi sehari), konsumen sedang (21-599 gram kopi), dan konsumen tinggi (600 gram kopi atau lebih).
Sebanyak 5.730 orang dikategorikan sebagai peminum kopi "tidak pernah", 14.647 sebagai peminum kopi "sedang", dan 2.490 sebagai peminum kopi "tinggi".
Penelitian ini juga memasukkan data publik tentang materi genetik mikroba (metagenomik) dari sampel tinja dari 211 kelompok, yang berjumlah 54.198 sampel di berbagai negara.
Selain itu, penelitian ini menggunakan data gen aktif dari 364 sampel tinja dan data metabolit darah dari 438 sampel, baik dari kelompok MBS maupun MLVS.
Para peneliti kemudian menggunakan pembelajaran mesin untuk melihat bagaimana konsumsi kopi berhubungan dengan jenis dan tingkat bakteri dalam usus.
Mereka melatih program komputer untuk mengidentifikasi perbedaan bakteri usus pada orang yang tidak pernah minum kopi, mereka yang meminumnya secukupnya, dan mereka yang mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Cara konsumsi kopi untuk kesehatan usus ada di halaman selanjutnya.
Berapa banyak kopi yang harus diminum untuk menyehatkan usus?
Peneliti menyimpulkan konsumsi kopi melebihi jumlah "sedang" yaitu 600 gram per hari, mungkin tidak berdampak kuat pada mikrobioma. Jadi, kamu tidak perlu minum kopi terlalu banyak untuk dapat melihat perubahan pada mikrobioma usus.
Peneliti juga menemukan bahwa kopi mengubah komposisi mikrobioma usus, dengan L. asaccharolyticus sangat responsif terhadap asupan kopi.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme hubungan ini dan implikasi kesehatan potensial.
Selain itu, mengingat konsumsi kopi sudah dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah, penulis penelitian menyarankan studi selanjutnya harus menyelidiki apakah L. asaccharolyticus dapat memengaruhi hubungan ini.
Cara konsumsi kopi demi manfaat maksimal bagi usus
![]() |
Peneliti menekankan bahwa meski masih terlalu dini untuk merekomendasikan asupan kopi secara khusus untuk kesehatan usus, konsumsinya dalam jumlah sedang dapat menjadi pilihan sehat untuk mayoritas orang.
Konsumsi kopi menawarkan manfaat untuk mikrobioma usus, di samping sifat metabolik dan antiinflamasi yang memang dimiliki kopi.
Untuk manfaat paling potensial, nikmati kopi hitam atau dengan tambahan minimal seperti susu nabati dan tanpa pemanis. Kalaupun mau pemanis, bisa pilih yang alami dan rendah kalori seperti stevia.
Pastikan juga tetap mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang. Jumlahnya 1-3 cangkir setiap hari. Kemudian pilih kopi organik berkualitas tinggi untuk mengurangi paparan pestisida dan memaksimalkan manfaat kesehatannya.