3. Wortel
![]() |
Wortel juga termasuk makanan rendah kalori dan tinggi serat. Dalam tiap 100 gramnya terkandung 2,8 gram serat.
Makanan ini memiliki indeks glikemik rendah sebesar 35 per 80 gram sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah ketika dikonsumsi. Kandungan seratnya juga mampu menurunkan glukosa dalam jangka panjang.
Serat yang tinggi dalam wortel juga bisa memperlambat konversi karnohidrat menjadi gula, sehingga meningkatkan gula dalam darah secara perlahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa manis alami di dalam wortel juga mampu memuaskan keinginan makan makanan manis, tanpa menyebabkan lonjakan gula darah.
4. Apel
![]() |
Makanan yang mengandung serat larut ini juga bisa dimasukkan ke dalam menu diet harian. Di dalam 100 gram buah apel terkandung 2,6 gram serat.
Kandungan serat pektin pada apel mampu mengontrol gula darah dengan memperlambat pencernaan gula dalam darah. Kondisi ini membantu gula masuk ke dalam darah secara perlahan, sehingga tidak terjadi lonjakan tiba-tiba.
Polifenol dalam apel juga mampu mempelambat proses pencernaan karbohidrat dalam tubuh dan menurunkan kadar gula darah.
Apel pun bisa menjadi camilan sehat yang tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah.
5. Ubi jalar
Kandungan nutrisi dalam ubi termasuk serat, bisa membantu mengendalikan gula darah dalam berbagai cara.
Mulai dari karbohidrat dan serat kompleks yang dicerna secara perlahan oleh tubuh, sehingga membantu mengendalikan gula darah. Kandungan serat sejumlah 6,6 gram ini juga dapat menyehatkan pencernaan.
Ubi jalar juga termasuk makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Dalam satu porsi ubi jalar rebus memiliki indeks glikemik sebesar 63, dimana lebih kecil daripada kentang rebus yang berjumlah 78.
Kandungan indeks glikemik ini menunjukkan bahwa memakan ubi jalar tidak akan menaikkan gula darah dengan cepat.
Setiap ubi jalar, baik yang berwarna putih, ungu, oranye, sebenarnya mengandung vitamin dan mineral serupa. Namun, ada ubi tertentu yang memiliki komponen aktif dan tidak ditemukan di ubi lain.
Adalah ubi ungu yang memiliki senyawa antioksidan berupa antosianin dan fenolik. Kandungan tersebut berpotensi memperbaiki sensitivitas inuslin pada pasien diabetes tipe-2.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/aqr)