4. Minyak kelapa
Kandungan asam laurat di dalam minyak kelapa juga dapat bersifat sebagai antimikroba yang bisa melawan bakteri, virus, dan jamur.
Minyak kelapa secara khusus dapat melawan infeksi jamur pada kulit. Menurut sebuah studi, kandungan MCT pada minyak kelapa efektif dalam melawan infeksi jamur Candida albicans. Bahkan, pengobatan pakai minyak kelapa lebih efektif daripada obat krim anti-jamur seperti fluconazole.
Minyak kelapa dapat diminum langsung sebanyak 10 ml 2-3 kali sehari. Namun, hindari mengonsumsi secara berlebihan dan untuk pengobatan jangka panjang. Selain diminum langsung, minyak ini bisa dioleskan atau dipakai sebagai minyak untuk memasak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5. Bawang bombai
![]() |
Tidak hanya dipakai dalam masakan, bawang bombai juga bisa digunakan sebagai pengganti obat antibiotik.
Di dalamnya terkandung senyawa sulfur yang memiliki sifat antimikroba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya, seperti B.cereus dan S.aureus.
6. Kayu manis
![]() |
Kayu manis juga mengandung cinnamaldehyde yaitu senyawa yang memiliki sifat antimikroba.
Oleh karenanya, rempah alami ini bisa digunakan sebagai alternatif obat antibiotik dalam melawan bakteri dan jamur. Kayu manis juga bisa mengobati infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, dan masalah pencernaan.
7. Cengkeh
Sifat antimikroba dan anti inflamasi terkandung di dalam cengkeh, terutama berkat senyawa eugenol. Dengan kandungan tersebut, cengkeh secara efektif dapat melawan bakteri, virus, dan jamur.
Cengkeh juga bisa digunakan untuk mengobati infeksi pada gigi dan gusi, infeksi saluran pernapasan, dan mengatasi masalah pencernaan.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)