Masih Pakai Talenan Plastik? Hati-hati Efeknya untuk Kesehatan

Masih Pakai Talenan Plastik? Hati-hati Efeknya untuk Kesehatan

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Kamis, 14 Nov 2024 06:00 WIB
Cropped photo of a female cook preparing soup ingredients
Foto: Getty Images/iStockphoto/yacobchuk
Jakarta -

Talenan plastik masih dipakai banyak orang. Meski awet dan perawatannya terlihat praktis, tetap waspadai penggunaannya karena talenan plastik bisa berefek buruk untuk kesehatan.

Selain talenan kayu, talenan plastik banyak dipakai karena mudah didapat, murah, dan terlihat praktis dalam perawatannya. Namun jenis talenan ini juga punya kelemahan terkait risikonya untuk kesehatan.

Mengutip Petit Chef (13/11/2024), talenan plastik berisiko menjadi tempat berkembang biaknya bakteri patogen seperti E. coli dan Salmonella. Terutama ketika kondisi talenan sudah tergores-gores sehingga penyebaran bakteri bakal lebih mudah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sisa makanan yang masuk ke celah-celah talenan plastik yang tergores menciptakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri. Bahkan setelah talenan dibersihkan, bakteri belum tentu hilang sepenuhnya. Alhasil, risiko kontaminasi silang dan keracunan makanan tetap ada.

Selain bahaya paparan bakteri, talenan plastik juga berbahaya dari beberapa sisi, berikut di antaranya:

ADVERTISEMENT

1. Paparan mikroplastik

Jika dipakai terlalu lama talenan plastik berbahaya. Sebab ada kemungkinan partikel plastik kecil alias mikroplastik masuk ke makanan.

Mikroplastik yang tidak dapat terurai alami berpotensi menyebabkan gangguan gastrointestinal atau reaksi peradangan jika tertelan. Meskipun penelitian ilmiah tentang bahaya mikroplastik masih berlangsung, kekhawatiran tentang potensi efek jangka panjang dari kontaminasi mikroplastik tersebut terus meningkat.

2. Pelepasan zat kimia berbahaya

Red onions chopped with ceramic-blade kitchen knife on plastic chopping board; selective focus;Foto: Getty Images/iStockphoto/Drbouz

Selain itu, talenan plastik mungkin dibuat dari bahan tidak aman atau berkualitas rendah yang dapat melepaskan zat kimia berbahaya, seperti bisphenol A dan ftalat. Zat-zat ini diketahui dapat membahayakan kesehatan, terutama sistem hormon.

Kondisi ini semakin parah saat talenan plastik terpapar suhu tinggi, seperti ketika dicuci dengan air sangat panas atau digunakan sebagai alas makanan panas. Pelepasan zat berbahaya pun dapat meningkat.

3. Cenderung lebih sulit dibersihkan

Talenan kayu punya sifat antibakteri alami dari bahan kayu yang dipakai. Namun berbeda dengan talenan plastik yang justru ideal sebagai tempat terakumulasinya bakteri dan sisa makanan di permukaan yang tergores.

Sekalipun sudah dibersihkan, talenan plastik belum tentu benar-benar bersih sehingga lebih baik diganti berkala. Hindari menggunakan jenis talenan ini terlalu lama.

4. Cara membersihkan talenan plastik

Ilustrasi talenan plastikFoto: Getty Images/rami_ba

Mengutip The Kitchn (18/9/2020), ada beberapa bahan dan metode efektif untuk membersihkan talenan plastik. Salah satunya menggunakan paduan baking soda, garam, cuka, dan hidrogen peroksida.

Caranya, rendam talenan plastik dalam larutan cuka putih atau semprot dengan larutan hidrogen peroksida 3%. Diamkan setidaknya 5 menit sebelum dicuci lagi dengan sabun dan air. Lalu siapkan pasta dari campuran baking soda, garam, dan air untuk menggosok permukaan talenan plastik. Komposisinya bisa 1:1:1.

(adr/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads