Meskipun mengandung nutrisi penuh, tetapi masih ada anggapan-anggapan yang salah mengenai buah-buahan. Mulai dari kandungan gula hingga cara mengonsumsinya.
Selama ini buah-buahan selalu menjadi pilihan makanan yang sehat. Tubuh secara alami, buah-buahan mengandung banyak nutrisi penting, seperti vitamin, serat, dan antioksidan.
Mengonsumsi buah pun dapat memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh. Namun, di samping itu, banyak mitos-mitos tentang buah yang disebut bahwa tidak selamanya menyehatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu karena adanya kandungan gula dan cara mengonsumsi buah yang salah. Dikutip dari Yahoo Life (19/10/24) berikut adalah mitos tentang buah yang salah kaprah.
1. Buah tidak sehat karena mengandung gula
![]() |
Tubuh secara alami, buah kerap jadi pilihan makanan yang sehat. Namun, ada yang mempercayai bahwa buah justru tidak sehat karena kandungan gula di dalamnya.
Jamie Nadeau, ahli diet di Balanced Nutritionist mengatakan bahwa benar buah mengandung gula. Namun, itu merupakan gula alami atau fruktosa. Dan ini masih aman dikonsumsi asalkan tidak berlebihan.
Lagi pula, buah tidak hanya menawarkan rasa manis, tetapi juga menyediakan energi dan kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan. Semua nutrisi itu sangat diperlukan untuk mengurangi risiko penyakit.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa setiap tambahan porsi buah setiap hari dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sekitar 5%. Jadi, sangat tidak benar jika buah disebut tak menyehatkan.
2. Buah beri lebih sehat daripada buah lainnya
Meskipun buah beri sering mencuri perhatian karena rendah gula dan tinggi serat juga antioksidan, bukan berarti buah ini yang paling sehat dibandingkan jenis buah lainnya.
"Semua buah mengandung segudang nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi secara optimal," ujar ahli diet Kristin Grimes dari NourishED Colorado.
Misalnya mengonsumsi dua buah kiwi sehari telah terbukti membantu meringankan sembelit pada orang dewasa. Sementara itu, mangga menyediakan tembaga dan folat yang bagus untuk ibu hamil.
Begitu juga dengan anggur, meskipun terkadang dikritik karena kandungan gulanya lebih tinggi, tetapi anggur menyimpan antioksidan dalam jumlah tinggi untuk melindungi jantung dari kanker.
Mitos tentang buah-buahan yang tak perlu dipercaya lagi ada di halaman selanjutnya.
3. Buah kalengan kurang bergizi
![]() |
Kini banyak buah yang dikemas dalam kaleng dan dijual di supermarket. Banyak yang menyebut bahwa buah kalengan tersebut kurang bergizi dibandingkan dengan buah segar atau buah beku.
Namun, hal itu belum tentu benar. Menurut ahli diet Samantha Devito, proses pengalengan hanya menghilangkan sedikit serat pada buah. Ini bukan berarti buah kaleng kehilangan seluruh nutrisi.
"Penelitian menunjukkan bahwa buah kalengan dan buah beku tanpa pemanis tambahan memiliki tingkat nutrisi yang sama dengan buah segar," tutur Samantha Devito.
Selain manfaat kesehatannya, buah-buahan kalengan dan beku biasanya lebih terjangkau dan memiliki umur simpan yang lebih lama, sehingga tidak perlu khawatir akan busuk.
4. Buah sebaiknya dimakan saat perut kosong
Banyak yang beranggapan bahwa makan buah saat perut kosong adalah cara yang tepat untuk mendapatkan manfaatnya. Namun, itu hanyalah mitos yang justru bisa berisiko.
Tubuh kita dirancang untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari buah kapanpun kamu memakannya. Menggabungkan buah dengan makanan lain, seperti protein dan lemak sehat, bahkan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.
"Mengonsumsi makanan berkarbohidrat apa pun, seperti buah, akan lebih mengenyangkan dan memuaskan jika dikombinasikan dengan makanan lain seperti protein," ujar ahli gizi Nadeau.
5. Penderita diabetes dilarang makan buah
![]() |
Karena buah mengandung gula, banyak yang berspekulasi bahwa penderita diabetes dilarang makan buah karena bisa berisiko bagi kesehatan tubuh. Faktanya tidak demikian.
Menurut ahli gizi Lisa Andrews, gula alami pada buah tidak akan menyebabkan kenaikan gula darah secara cepat. Justru, ada beberapa buah yang dapat menurunkan kadar gula darah.
Lebih lanjut, Lisa menjelaskan bahwa penderita diabetes yang dikelola dengan baik dapat dengan aman mengonsumsi 200-250 gram buah segar per harinya.
(raf/odi)