Margarin Vs Mentega, Mana yang Lebih Enak dan Sehat?

Margarin Vs Mentega, Mana yang Lebih Enak dan Sehat?

Yenny Mustika Sari - detikFood
Rabu, 09 Okt 2024 07:00 WIB
Butter cream Icing being made by mixing butter and icing sugar, part of making a cake series
Foto: iStock
Jakarta -

Margarin dan mentega memiliki karakteristik tampilan yang mirip. Namun, kandungan nutrisi keduanya berbeda. Jadi, jenis manakah yang lebih sehat untuk dikonsumsi?

Margarin dan mentega merupakan bahan makanan yang berfungsi sebagai lemak. Biasanya digunakan untuk olesan makanan, campuran bahan kue, hingga menumis masakan untuk memberikan rasa gurih.

Tampilan kedua bahan makanan ini serupa, warnanya agak kekuningan. Teksturnya juga mirip, seperti pasta dan agak licin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski memiliki banyak kesamaan secara penampilan, margarin dan mentega tetaplah berbeda. Bahan dasar dua jenis lemak ini berbeda, begitu juga dengan kandungan nutrisinya.

Dilansir dari Food NDTV dan Fox News, perbedaan margarin dan mentega dijabarkan berdasarkan kandungan nutrisinya.

ADVERTISEMENT

Berikut perbedaan antara margarin dan mentega:

Apa Itu Margarin?

Sejarah Margarin, Inspirasi dari Napoleon III hingga Kini Ada Margarin SehatMargarin Foto: Ilustrasi iStock

Margarin juga umum digunakan di Indonesia. Lemak satu ini terbuat dari minyak nabati dan tambahan unsur hidrogen. Margarin dibuat sebagai alternatif mentega yang kandungan lemaknya lebih sedikit.

Margarin kaya akan lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal. Kandungan ini dianggap dapat menyehatkan jantung, karena dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.

Mengutip Fox News, kandungan nutrisi yang terdapat pada 1 sendok makan (14,2 gram) margarin adalah 84,8 kkal, total lemak 9,56 gram, dan lemak jenuh sebesar 2,34 gram. Meskipun total lemak margarin lebih rendah dibandingkan mentega, Jillian Kubala, ahli diet asal New York, mengingatkan kalau tak semua yang rendah lemak lebih baik.

Apa Itu Mentega?

Mentega merupakan produk susu yang terbuat dari churning cream. Diketahui mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, tapi kerap digunakan dalam memasak. Biasanya untuk menumis atau membuat adonan kue.

Penting juga diketahui kalau mengonsumsi mentega berlebihan dapat menyebabkan naiknya kolesterol darah. Beberapa penelitian juga menunjukkan kaitannya dengan penyakit jantung.

Bagaimana dengan kandungan nutrisinya? Dalam 1 sendok makan mentega (14,2 gram) terdapat 102 kkal, 11,5 gram total lemak, dan lemak jenuhnya sebesar 7,3 gram.

Bagaimana efek konsumsinya untuk kesehatan?

1. Kesehatan Jantung

Mentega: Diketahui kalau kandungan lemak jenuh pada mentega sangat tinggi. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol, khususnya LDL. Ini dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Margarin: Sekarang banyak sekali margarin modern yang dibuat tanpa lemak trans dan mengandung lemak tak jenuh. Sehingga, secara umum margarin lebih baik untuk kesehatan jantung, jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

2. Kepadatan Nutrisi

Mentega: Meskipun dalam mentega kaya akan lemak jenuh, tetapi juga menyediakan vitamin larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, dan K. Adanya vitamin ini penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan mata, tulang, dan pembekuan darah.

Margarin: Kandungan vitamin pada margarin tidak tersedia secara alami. Untuk meniru profil nutrisi mentega, ada beberapa merek yang memperkaya kandungannya dengan vitamin A dan D.

3. Jumlah Kalori

Baik margarin dan mentega adalah jenis lemak yang digunakan untuk memasak. Kedua jenis lemak ini juga padat kalori, sekitar 1900 kcal per sendok makan. Kuncinya harus mengontrol porsinya agar asupan kalori tidak berlebihan.

Jadi, Manakah Jenis yang Lebih Sehat?

Piece of Butter (selective focus, detailed close-up shot)mentega Foto: Getty Images/iStockphoto/HandmadePictures

Merujuk untuk kesehatan jantung, jenis yang lebih baik adalah margarin modern. Terutama margarin yang terbuat dari minyak nabati dan bebas lemak trans.

Namun, jika lebih menyukai makanan yang kurang diproses dan tidak masalah mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah sedang, mentega mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Kuncinya dengan membatasi jumlahnya untuk menghindari asupan lemak jenuh berlebihan.

Dalam segi rasa, mentega biasanya menang karena rasanya yang kaya dan lembut. Mentega bisa meningkatkan rasa makanan, seperti makanan panggang, saus, dan olesan.




(yms/odi)

Hide Ads