Minum kopi di pagi hari telah menjadi kebiasaan makan orang. Namun, apakah rutinitas minum kafein ini baik untuk kesehatan usus atau justru sebaliknya?
Minum secangkir kopi di pagi hari memang bermanfaat untuk membuatmu lebih bersemangat dan membantu mendorong energi. Namun, masih banyak yang meragukan manfaatnya terhadap kesehatan usus.
Padahal, minuman berkafein ini dapat memberi dukungan bagi miliaran mikroba ramah yang tinggal dalam sistem pencernaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, menurut sejumlah penelitian yang disebut Telegraph.com, ada bukti yang menunjukkan espresso dapat memengaruhi mikrobioma secara positif, dan mengarah pada kesehatan lebih baik secara keseluruhan, dan bahkan umur lebih panjang.
Menurut Nicola Shubrook, ahli gizi dan praktisi pengobatan fungsional mengungkap, kopi mengandung beberapa senyawa yang berfungsi sebagai prebiotik.
Berarti senyawa itu memberi nutrisi pada bakteri probiotik yang bermanfaat dengan menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi.
Lantas, apa sebenarnya efek minum kopi di pagi hari pada kesehatan usus? Berikut penjelasannya seperti dilansir dari telegraph.com (23/06/2024).
1. Efek minum kopi pagi hari
![]() |
Sebenarnya minum kopi di pagi hari bisa membantu menjaga kesehatan usus serta mencegah berbagai macam penyakit.
Menurut ahli gizi Nicola Shubrook, dampak kopi pada flora usus ada dua. Pertama, kafein bertindak sebagai stimulan yang mampu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus.
Kopi juga mengandung senyawa tanaman disebut polifenol. Kategori senyawa ini secara alami ditemukan dalam makanan nabati, seperti buah, sayur, rempah, teh, cokelat, dan anggur.
Polifenol dikenal bertindak sebagai antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat mengurangi risiko kanker dengan menetralkan radikal bebas berbahaya.
Polifenol khusus dalam kopi dikenal dengan sebutan asam klorogenat.
Menurut studi tahun 20202 yang diterbitkan dalam Experimental and Clinical Science, pasien yang mengonsumsi kopi kaya akan asam klorogenat, mampu menurunkan risiko diabetes tipe-2 dan penyakit hati berlemak.
Penelitian yang sudah ada juga menunjukkan efek baik kafein untuk usus. Kafein dapat merangsang usus besar dan menyebabkan buang air besar secara teratur.
Dalam banyak hal, tampaknya secangkir kopi bermanfaat bagi kesehatan usus. Namun, jenis kopi apa yang terbaik untuk mendapat manfaat ini?
2. Racikan kopi terbaik untuk kesehatan usus
![]() |
Para ahli yang disebut Telegraph cenderung sepakat bahwa kopi hitam lebih baik daripada cappuccino, latte, flat white, atau kopi susu lainya.
Menurut Julia KopczyΕska, ahli mikrobiologi di Institut Biokimia dan Biofisika Polandia menyebut susu terbukti menghambat penyerapan polifenol.
Ia juga mengungkap, penambahan banyak krim dan gula akan mengubah kpi menjadi sebuah dessert. Gula akan lebih membahayakan dan merusak manfaat kopi.
Oleh karena itu, lebih baik memilih kopi hitam tanpa tambahan gula atau pemanis buatan apapun.
Jenis biji kopi sampai takaran cangkir yang harus diminum bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Jenis biji kopi yang lebih baik
Tidak hanya racikannya, biji kopi yang dipilih juga perlu diperhatikan.
Terdapat dua jenis biji kopi utama, yaitu Arabika dan Robusta. Masing-masing memiliki kualitas berbeda pada tahap pemanggangan tertentu.
Julia mengungkap, meskipun biji kopi panggang ringan umumnya memiliki kandungan kafein lebih tinggi, biji kopi ini yang mempertahankan lebih banyak antioksidan daripada biji kopi yang dipanggang gelap.
Terlepas dari kondisi panggangannya, jenis biji kopinya juga perlu dilihat karena keduanya menawarkan manfaat berbeda.
Biji kopi robusta yang dipanggang ringan memiliki lebih banyak antioksidan daripada biji kopi panggang arabika yang dipanggang ringan juga.
Lamanya waktu penyimpanan biji kopi juga memengaruhi kadar polifenol, dengan penurunan terlihat pada biji kopi yang disimpan selama 12 bulan atau lebih.
4. Berapa cangkir yang harus diminum?
![]() |
Meskipun kopi bermanfaat untuk usus atau organ tubuh lain, tetapi kamu tetap perlu membatasi asupannya.
Julia menyetujui, jumlah kafein maksimum yang direkomendasikan adalah 400 mg sehari. Pasalnya, minum kopi diatas 600 mg telah dikaitkan dengan insomnia dan tekanan darah tinggi.
Menurut Julia, secangkir kopi seduh rumahan mengandung antara 70 mg dan 140 mg kafein, tergantung biji kopi dan metode penyeduhan.
Sementara itu, kopi di coffee shop rata-rata mengandung 180 mg kafein. Espresso dan cappucino siap saji juga mengandung kafein serupa, atau bahkan lebih tinggi, mencapai 325 mg.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, lebih baik membatasi asupan kopi dan memperhatikan jenis kopi mana yang lebih baik.
Kamu juga bisa membuat kopi lebih sehat untuk usus dan keseluruhan tubuh dengan menambahkan rempah-rempah sebagai pengganti pemanis buatan.
Misalnya, menambah kapulaga yang bersifat anti radang dan dapat mengatur kadar gula darah. Jahe juga bisa ditambah karena dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan menurunkan kolesterol.
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)