Kandungan lemak dalam olahan susu masih jadi keraguan bagi pelaku diet. Ternyata ada beberapa produk susu yang aman dikonsumsi saat diet.
Ketika menjalani diet ada banyak keraguan yang timbul untuk memilih makanan. Mulai dari hitungan kalori, kadar lemak, dan berbagai komponen lain yang tengah dibatasi untuk dikonsumsi.
Termasuk produk olahan susu yang dikatakan memiliki kandungan lemak tinggi. Padahal di dalam sebuah produk olahan susu terdapat nutrisi dan mineral yang penting dibutuhkan oleh tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi para ahli gizi menyarankan beberapa produk olahan susu yang tetap bisa dikonsumsi saat diet. Kadar lemaknya yang tak terlalu tinggi dengan nutrisi yang seimbang disebut aman untuk dikonsumsi ketika diet.
Baca juga: Penjual Teh Viral Liburan ke Burj Khalifa Usai Layani Bill Gates
Berikut ini 5 produk olahan susu yang aman dikonsumsi saat diet menurut Eat This, Not That:
![]() |
1. Susu 2%
Menurut ahli gizi Lauren Manaker, susu dengan kandungan 2% lemak masih layak dan aman dikonsumsi untuk pelaku diet. Menurutnya tipe susu yang satu ini memiliki keseimbangan nutrisi yang tidak akan mengganggu program diet.
"Susu2% memiliki komponen nilai nutrisi yang cocok untuk menurunkan berat badan dibantu dengan kesimbangan profil nutrisinya," ujar Manaker.
Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa adanya kandungan protein dapat membantu memperbaiki sel-sel otot. Susu 2% ini disarankan untuk dikonsumsi setiap setelah berolahraga guna memperbaiki dan membangun massa otot yang rusak saat olahraga.
2. Yogurt
Yogurt dapat diandalkan menjadi asupan makanan yang sangat sehat untuk membantu program diet. Berasal dari susu yang difermentasi, yogurt memiliki kandungan protein yang dapat memberikan rasa kenyang lebih lama.
Konsumsi yogurt juga dikaitkan dengan kemampuannya untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Bagi pelaku diet yang juga giat berolahraga, konsumsi yogurt terbukti ampuh untuk membantu massa otot yang rendah lemak.
Yogurt berbagai tipe, yogurt biasa dan greek yogurt, dilengkapi dengan kandungan prebiotik yang dibutuhkan oleh saluran pencernaan. Menurut sebuah pengamatan melalui 20 jurnal, konsumsi yogurt terbukti berdampak positif dalam menurunkan berat badan, mengecilkan ukuran pinggang, hingga menurunkan massa lemak.
Produk olahan susu untuk pelaku diet lainnya ada di halaman berikutnya.
3. Kefir
Mirip dengan yogurt, kefir juga dibuat dari susu yang melalui proses fermentasi. Minuman ini disebut oleh Manaker memiliki kandungan yang tak kalah baik dengan konsumsi yogurt seperti yang telah dijelaskan.
Dalam secangkir kefir Manaker mengatakan ada kandungan probiotik, protein, berbagai vitamin, dan mineral yang padat jumlahnya. Olahan produk susu yang satu ini dikatakan aman untuk dikonsumsi secara rutin walaupun sedang menjalankan program diet.
"Proses fermentasi yang unik, degan melibatkan kultur dari biji kefir pada susu menghasilkan rasa yang kuat dengan sedikit sensasi seperti minuman karbonasi yang manfaatnya dapat menyehatkan pencernaan," jelas Manaker.
4. Keju cottage
![]() |
Sempat viral karena tren Tiffany's Plate di media sosial, keju cottage atau cottage cheese banyak diminati. Beberapa tahun yang lalu keju ini hanya dikenal sebagai campuran pada es krim, cocolan, atau pelengkap roti.
Rasanya yang hambar dengan tekstur gumpalan kasar ternyata keju cottage menyimpan banyak nutrisi untuk mendukung diet. Keju ini memiliki kadar protein yang tinggi dengan lemak yang rendah.
Pada tren Tiffany's Plate keju ini biasanya akan disandingkan bersama sayuran, sosis, dan mustard untuk pemberi rasa lainnya. Cara konsumsi keju cottage seperti tren berikut juga layak dilakukan ketika menjalani program diet.
5. Susu fortified
Susu kemasan yang dijual di supermarket tentu telah melalui proses pengolahan khusus. Susu tidak hanya langsung dikemas setelah melalui tahap pemerahan dari sapi.
Ada beberapa produsen susu yang sengaja membuat susu dengan tambahan-tambahan nutrisi dan vitamin yang kemudian disebut sebagai susu fortified. Biasanya di dalam susu ini akan memiliki vitamin dan mineral tambahan yang tidak ada di dalam susu lain.
Misalnya seperti vitamin A dan D yang jika dikonsumsi secara rutin dapat membantu menurunkan berat badan saat diet. Bahkan menurut International Journal of Preventive Medicine dijelaskan juga orang yang rendah konsumsi vitamin Dnya memiliki risiko obesitas yang tinggi.
Baca juga: Kacau! Keluarga Ini Kabur Tak Bayar Tagihan Makanan Rp 6,6 Juta