Orang dengan 11 Kondisi Tubuh Ini Sebaiknya Tak Minum Kopi

Orang dengan 11 Kondisi Tubuh Ini Sebaiknya Tak Minum Kopi

Tim CNN - detikFood
Senin, 11 Mar 2024 06:00 WIB
5 Tips Kurangi Rasa Gelisah dan Cemas Efek Minum Kopi
Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta -

Kopi jadi asupan tepat untuk menambah energi di pagi hari. Namun, tak semua orang boleh minum kopi karena kondisi tubuhnya.

Kopi dikenal sebagai salah satu minuman menyehatkan dan kaya manfaat. Jika diminum tanpa gula, kopi diketahui dapat mengurangi risiko berbagai penyakit termasuk masalah jantung.

Orang yang tidak boleh minum kopi

Namun, bagi orang-orang tertentu, asupan kopi bisa memberikan efek negatif. Misalnya, kopi bisa memicu rasa gelisah atau mendorong buang air besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kopi bisa memengaruhi kesehatan dengan cara yang sama sekali tidak diketahui. Oleh karena itu, beberapa orang disarankan untuk menghindari asupan kopi. Berikut di antaranya, melansir Eat This Not That.

1. Orang dengan IBS

Orang yang tidak boleh minum kopi pertama adalah mereka yang mengidap sindrom iritasi usus besar (IBS).

ADVERTISEMENT

Ahli gizi Angel Planells mengatakan, kafein dapat meningkatkan keinginan buang air besar pada pengidap IBS. "Termasuk juga meningkatkan [intensitas] diare yang jadi gejala utama IBS," tambahnya.

2. Orang dengan glaukoma

Penderita glaukoma juga disarankan menghindari asupan kopi. Glaukoma merupakan sebutan bagi sekelompok masalah mata yang merusak saraf optik.

Planells mengatakan, tekanan intraokular akan meningkat pada penderita glaukoma saat meminum kopi.

"Jadi penderita glaukoma disarankan untuk membatasi dan menghindari asupannya," tambah Planells.

Sebuah penelitian yang pernah dilakukan Mount Sinai juga menemukan, asupan kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang punya masalah peningkatan tekanan mata.

3. Orang yang sering kencing

Sexual Problem, Urology, ConceptIlustrasi. Orang yang sering kencing, salah satu kelompok orang yang tidak boleh minum kopi.

Asupan kopi diketahui dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Hal ini tentu berbahaya bagi orang yang punya masalah kandung kemih terlalu aktif atau overactive bladder.

4. Penderita aritmia

Aritmia merupakan kondisi detak jantung yang tidak teratur. Asupan kopi bisa memperparah kondisi aritmia.

"Kafein dari kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung," ujar ahli gizi Kelli McGrane.

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan potensi lonjakan tekanan darah dalam jangka pendek saat mengonsumsi kafein. Namun, tak ada cukup bukti konklusif mengenai efek panjangnya terhadap tekanan darah atau kesehatan jantung.

5. Ibu hamil

American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan ibu hamil untuk membatasi kafein hingga 200 miligram atau setara dengan dua cangkir kopi setiap hari. Pembatasan ini diperlukan untuk menurunkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.

Namun demikian, sebuah ulasan yang diterbitkan dalam British Journal of Medicine menyimpulkan tak ada batas aman asupan kafein selama kehamilan. Ibu hamil perlu mendiskusikannya dengan dokter.

6. Ibu menyusui

Sifat stimulan dan diuretik pada kafein dikhawatirkan dapat membuat ibu menyusui mengalami dehidrasi. Ibu disarankan untuk menghindari asupan kafein sebanyak mungkin selama kehamilan dan menyusui.

7. Pengidap gangguan cemas

McGrane mengatakan, kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa individu. Mereka yang mengalami gangguan cemas dan panik disarankan untuk menghindari asupan kopi.

Sebuah penelitian dari General Hospital Psychiatry menemukan, kadar kafein yang tinggi berpotensi memicu serangan panik pada orang-orang dengan gangguan cemas.

8. Orang yang sedang diare

Ilustrasi toilet atau sakit perutsakit perut Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Secangkir kopi di pagi hari memang bisa memperlancar proses buang air besar. Namun, efek ini akan menjadi negatif jika kamu sedang mengalami diare.

9. Pengidap epilepsi

Beberapa penelitian menemukan, konsumsi kopi dalam jumlah besar dapat meningkatkan frekuensi kejang pada penderita epilepsi. Namun demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan hal tersebut.

10. Anak-anak di bawah 12 tahun

McGrane mengatakan, dosis kecil kafein dapat menimbulkan efek yang lebih nyata pada anak-anak. Terlalu banyak kafein pada anak dapat memicu peningkatan detak jantung, rasa cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan sakit perut.

Sementara pada balita, kopi dapat menghilangkan rasa lapar. Akibatnya, si kecil tak bakal merasa lapar dan tak mau makan.

11. Pengidap GERD

Bukan rahasia lagi, pengidap GERD juga jadi salah satu kelompok orang yang tidak boleh minum kopi.

Pasalnya, kafein dapat melonggarkan katup esofagus bagian bawah yang dapat memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads