Alpukat tergolong buah yang banyak digemari. Buah ini juga 'diselimuti' berbagai mitos yang sebenarnya tak perlu lagi dipercaya. Begini faktanya.
Alpukat adalah buah bertekstur lembut yang rasanya gurih. Jenis buah ini digemari karena bisa diolah menjadi berbagai hidangan, tak hanya sebagai buah potong saja.
Alpukat enak dijadikan isian salad, dijadikan smoothies, hingga saus cocolan seperti guacamole. Namun dalam konsumsinya, masih banyak orang ragu-ragu karena memercayai mitos yang beredar.
Contohnya makan alpukat disebut bikin gemuk dan konstipasi, padahal faktanya tidak seperti itu. Alpukat justru menyehatkan jika dikonsumsi dengan cara tepat.
Mengutip Mashed (5/2/2024), inilah 7 mitos alpukat yang tak perlu lagi dipercaya:
1. Alpukat bikin gemuk
Banyak pelaku diet menghindari makan alpukat karena dianggap bikin gemuk. Alpukat memang tinggi kandungan lemak. Satu buah alpukat ukuran sedang mengandung sekitar 22 gram lemak, 240 kalori, 10 gram serat, dan 13 gram karbohidrat.
Namun jumlah lemak yang tinggi itu jangan langsung diklaim tak sehat dan pemicu kegemukan. Sebab lemak dalam alpukat tergolong sehat karena berupa 15 gram lemak tak jenuh tunggal, 4 gram lemak tak jenuh ganda, dan 3 gram lemak jenuh. Lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda tidak berhubungan dengan penambahan berat badan. Lemak ini justru bermanfaat untuk kesehatan jantung.
2. Alpukat tidak perlu dicuci
Mitos yang banyak dipercaya adalah alpukat tidak perlu dicuci karena daging buahnya terlindungi kulit yang tebal. Faktanya, alpukat sebaiknya tetap dicuci untuk menyingkirkan zat berbahaya di permukaan alpukat, seperti bakteri atau pestisida. Keduanya dapat berpindah ke daging buah selama proses pemotongan atau pengupasan.
Penelitian Food and Drug Administration (FDA) mengungkap alpukat mungkin mengandung bakteri listeria di kulitnya. Bakteri ini bisa berbahaya jika termakan ibu hamil dan lansia.
3. Proses kecokelatan daging buah alpukat tak bisa dihentikan
Pencinta alpukat pasti tahu masalah utama usai memotong alpukat adalah daging buahnya akan berwarna kecokelatan usai terpapar udara. Banyak orang pun berpikir hal ini tidak dapat dihindari, padahal faktanya bisa.
Kamu hanya perlu memercikkan perasan air lemon atau jeruk nipis ke daging buah alpukat Kandungan asam sitrat dari buah citrus tersebut akan menunda waktu daging buah alpukat kecokelatan. Cara lainnya dengan menggosokkan sedikit minyak zaitun atau madu ke permukaan daging buah alpukat sebagai pelapisnya.
4. Alpukat tidak boleh disimpan di kulkas
Persoalan menyimpan alpukat juga banyak dipercaya. Beberapa orang percaya alpukat tidak boleh disimpan di kulkas karena warna dan teksturnya akan berubah tidak enak.
Hal itu rupanya hanya mitos karena menyimpan alpukat dalam kulkas bantu mempertahankan kualitas buah, terutama setelah alpukat matang. Rasa dan konsistensi teksturnya akan tahan lebih lama.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(adr/odi)