Konsumsi gula yang berlebihan tak bagus untuk kesehatan. Waspadai konsumsi hariannya dan kenali tanda-tanda jika kamu terlalu banyak mengonsumsi gula.
Gula dibutuhkan untuk mendorong energi. Namun mengonsumsinya terlalu banyak tak bagus untuk kesehatan karena bisa memicu obesitas hingga diabetes.
Sayangnya gula terkandung dalam banyak makanan dan minuman, dari yang alami sampai yang kemasan. Mewaspadai konsumsinya patut dilakukan agar tak berisiko untuk kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangan sampai kamu berakhir makan banyak gula. Penting untuk mengetahui tanda-tanda jika kamu kebanyakan makan gula seperti yang dikutip dari Eat This, Not That! (4/11/2023) berikut ini:
1. Terus menerus ngidam gula
Tanda kebanyakan makan gula adalah kamu terus menerus menginginkan makanan manis. Ahli gizi Amy Goodson mengungkap ini terjadi karena kadar gula darah melonjak dalam tubuh.
Hal ini erat kaitannya dengan Indeks Glikemik pada makanan. Makanan mengandung Indeks Glikemik tinggi, yang banyak ditemukan pada makanan manis, memang menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Berbeda dengan makanan yang Indeks Glikemik-nya rendah dimana mereka mengandung serat yang membuat tubuh lebih lambat dan ideal dalam mencerna makanan.
2. Energi naik turun
![]() |
Lonjakan gula darah akibat konsumsi makanan tinggi gula juga menyebabkan kadar energi yang naik turun. "Jika kamu mengalami fluktuasi energi yang sering, merasa hiperaktif dan tiba-tiba pusing, itu bisa jadi tanda kelebihan makan banyak gula," kata Goodson.
Untuk mengatasinya, jaga keseimbangan kadar gula darah. Caranya dengan mengonsumsi sumber karbohidrat tinggi serat berbarengan dengan sumber protein. Protein bantu melambatkan pencernaan dan menstabilkan kadar gula darah.
3. Gigi berlubang
Tanda kebanyakan makan gula selanjutnya terkait kesehatan gigi. Makanan ini bisa menyebabkan kerusakan gigi dan gigi berlubang, kata Goodson.
Penelitian Frontiers in Oral Health mengungkap konsumsi gula berlebih adalah penyebab nomor satu gigi berlubang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bakteri mulut mengambil gula dan memetabolismenya hingga menghasilkan asam yang melemahkan enamel gigi.
4. Berat badan naik
![]() |
Masalah berat badan naik erat kaitannya dengan konsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Hal ini lantaran gula mengganggu metabolisme tubuh dan dapat merusak ekosistem mikrobioma pada usus.
Ahli gizi Courtney D'Angelo mengungkap, "Ketika semakin banyak gula dikonsumsi, maka semakin besar pula tubuh menganggap butuh gula. Kondisi ini pada akhirnya membuat kamu lapar dan memicu kenaikan berat badan," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
5. Nyeri kronis
Efek samping lain yang mungkin dialami akibat konsumsi gula berlebih adalah nyeri kronis. Sebuah laporan dalam Journal of Clinical Medicine menunjukkan bahwa terlalu banyak konsumsi lemak dan gula pada pasien osteoartritis dapat meningkatkan rasa sakit kronis. Penelitian lain juga mengungkap gula menjadi penyebab peradangan yang memicu penyakit kronis.
Ahli gizi Trista Best mengatakan gula tambahan adalah pemicu besar kondisi nyeri kronis dalam tubuh. "Gula tambahan tergolong bahan yang sangat menyebabkan peradangan tubuh," kata Best.
6. Selalu lapar
![]() |
Konsumsi gula membuat tubuh cepat kenyang, tapi sifatnya semu. Tak heran jika seseorang merasa lapar terus menerus. Tubuh membakar gula dengan cepat karena kurang nutrisi seperti protein, serat, dan lemak sehat.
Konsumsi makanan dan minuman tinggi gula juga berkaitan dengan kerja hormon leptin yang bertugas mengatur rasa lapar. Kekurangan leptin dapat memicu rasa lapar dan selera makan berlebih.
7. Tekanan darah tinggi
Satu lagi tanda kebanyakan makan gula yang perlu diwaspadai. Beberapa orang mungkin mengalami tekanan darah tinggi. Sebuah studi dalam jurnal Nutrients menemukan ada kaitan kuat antara konsumsi gula tambahan dengan tekanan darah yang tinggi pada partisipan berusia 65-80 tahun.
Best menjelaskan, "Jika Anda menyadari adanya peningkatan tekanan darah, Anda mungkin mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan. Jenis gula ini meningkatkan asam urat dalam tubuh, yang pada gilirannya menghambat produksi oksida nitrat. Nitric oxide (NO) diperlukan untuk menjaga kelenturan pembuluh darah dan bila terjadi penurunan NO dalam tubuh, maka tekanan darah akan naik."
(adr/odi)