Seorang pria penggemar makanan cepat saji berhasil turunkan berat badan hingga 69 kilogram. Begini perjalanan dietnya usai operasi potong lambung.
Nikmatnya makanan cepat saji seringkali membuat konsumennya ketagihan. Anak-anak hingga orang dewasa sulit untuk lepas dari kelezatan makanan cepat saji.
Seorang pria asal Inggris Raya mengaku pecinta makanan cepat saji garis keras. Kebiasananya tersebut membuat berat badannya meningkat drastis hingga menimbulkan obesitas yang hampir mengancam nyawanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merasa sudah menjalani hidup dengan cara yang tak baik, ia akhirnya berkomitmen untuk mengubah pola makannya. Asupan makanannya berubah drastis usai operasi lambung dijalani untuk membantu mengubah hidupnya.
Baca juga: Pesan Menu Tahu, Pelanggan Ini Kena Getok Harga Rp 75 Ribu
![]() |
Pria bernama Marc Jones dilaporkan oleh Wales Online (12/9) menjalani pola hidup yang sangat tidak sehat dengan melahap 5 porsi makanan cepat saji setiap hari. Kebiasaannya tersebut membuat Jones memiliki bobot lebih dari 158 kilogram.
"Kebiasaan ini dimulai saat aku masih bekerja secara shift, ketika shift malam aku akan selalu pulang ke rumah dini hari dan menyempatkan diri pergi ke McDonald's untuk membeli tiga Double Cheeseburger sebelum bekerja," ungkap Jones.
Sedangkan untuk sarapan Jones mengaku terbiasa menyantap dua porsi Breakfast Wrap dari McDonald's. Tetapi momen pergi ke taman bermain menjadi titik bagi Jones untuk mulai mengubah pola hidupnya.
Mengunjungi Disneyland di Los Angeles, Amerika Serikat, Jones tidak bisa menaiki wahana roller coaster karena ukuran tubuhnya yang terlalu besar. Sebenarnya banyak alasan lain tetapi alasan untuk bisa bermain dengan nyaman dan mendampingi anak-anaknya kelak membuat Jones bersemangat.
![]() |
Pada 2020 lalu akhirnya Jones memutuskan untuk melakukan operasi gastric atau tindakan pemotongan lambung. Membayar biaya lebih dari Rp 19 juta, kini lambung Jones tersisa 20% dan membuatnya sulit untuk mengonsumsi makanan yang disukainya.
Dua minggu pertama setelah operasi, Jones hanya bisa mengonsumsi cairan saja. Dua minggu selanjutnya ia mulai belajar makan dengan mengonsumsi makanan bayi dan puree.
Semua makanan favoritnya seperti pasta dengan saus bolognese pun harus dimasak menjadi puree jika Jones menginginkannya. Selama lebih dari 1 tahun ke belakang, porsi makannya seolah dipangkas habis hingga menurunkan berat badannya secara drastis.
Kini Jones hanya memiliki berat badan 89 kilogram saja. Tetapi setelah perubahan pola makan yang terjadi Jones merasa tubuhnya terasa jauh lebih baik dan keluhan seperti asma atau sesak nafas yang dialaminya seolah hilang begitu saja.
(dfl/odi)