Memasak dengan wajan anti lengket disukai banyak orang karena praktis. Namun dibalik manfaat itu, wajan anti lengket dapat beracun. Ini alternatif amannya.
Banyak orang memilih memasak menggunakan wajan anti lengket karena lebih nyaman, praktis, dan mudah dibersihkan. Dalam hal memasak, jenis wajan satu itu pun sangat memudahkan para pemula.
Sayangnya, penggunaan wajan anti lengket bisa berbahaya. Bahan kimia yang ada pada lapisan wajan anti lengket tersebut, dikenal sebagai 'forever chemicals' (bahan kimia selamanya). Artinya, bahan ini tidak mudah terurai dalam tubuh manusia.
Bahan kimia seperti ini berisiko menimbulkan penyakit berbahaya, salah satunya mengurangi kesuburan.
Ilmuwan klinis, Jerry Chan di KK Women's and Children Hospital mengungkap, salah satu cara untuk mengurangi risiko bahaya ini yaitu dengan menghindari penggunaan wajan anti lengket atau bahkan pembungkus anti lengket untuk makanan.
Sebelum membeli atau menggunakan wajan anti lengket terlalu sering, sebaiknya simak penjelasan ini, seperti yang dirangkum dari channelnewsasia.com (24/06).
1. Apa itu wajan anti lengket?
Wajan anti lengket merupakan salah satu jenis wajan yang dilapisi dengan PTFE (polytetrafluoroethylene), atau lebih dikenal dengan sebutan teflon. Namun, selama proses pembuatannya, wajan ini ditambah bahan kimia lain.
Teflon merupakan bahan kimia sintetis yang terdiri dari atom karbon dan fluor. Pertama kali dibuat tahun 1930-an dan menghasilkan permukaan wajan yang tidak reaktif dan anti lengket.
Dengan keistimewaan tersebut, peralatan masak berlapis teflon disukai karena nyaman digunakan dan mudah dibersihkan, lapor healthline.com (19/05).
Pada tahun 90-an, banyak wajan anti lengket yang menggunakan bahan kimia PFOA. Bahan tersebut pun telah dikaitkan dengan masalah kanker dan masalah kesehatan lainnya. Pada tahun 2015 akhirnya sebagian besar pabrik menghapus penggunaan bahan tersebut.
Bahan ini pun telah diganti oleh GenX, yang sebenarnya berfungsi sama dengan PFOA. Bahan kimia itu juga mencegah lapisan anti lengket menggumpal, dan membuat permukaan wajan lebih halus.
Pengganti bahan GenX ini sebenarnya tidak lebih baik. Menurut Tong Yen Wah, seorang profesor teknik kimia dan biomolekuler di National University of Singapore, secara teoritis, GenX dan PFOA memiliki sifat dan efek kesehatan yang sama karena memiliki struktur kimia yang mirip.
Bahan kimia dalam wajan anti lengket ini bisa meresap ke dalam makanan jika dipanaskan pada suhu sekitar 250 derajat celcius. Semakin tinggi suhunya, semakin banyak bahan kimia yang akan keluar dari wajan, dan masuk ke tubuh setelah makanan dikonsumsi.
2. Risiko memasak menggunakan wajan anti lengket
Sebenarnya bahan kimia berupa per- and polyfluoroalkyl substances (PFAS) bukan hanya ditemukan di wajan anti lengket. Melainkan juga dapat ditemui di beberapa produk lain, seperti air mineral.
Bahan kimia seperti ini sering dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti kerusakan hati dan penyakit tiroid.
Menurut Eric Chan, wajan anti lengket berada di tengah-tengah spektrum risiko. Jika wajan anti lengket memiliki kondisi permukaan yang tergores, Eric menyarankan untuk segera mengganti yang baru.
Dikhawatirkan itu dapat menyebabkan paparan kronis. Ketika paparan menyentuh tingkat toxic minimum, mereka bisa menyebabkan kerusakan pada organ. Lebih parahnya lagi, mampu menyebabkan kanker.
Alternatif wajan anti lengket bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
(aqr/adr)