Ini 6 Efek pada Tubuh Jika Sering Mengonsumsi Makanan Pedas

Ini 6 Efek pada Tubuh Jika Sering Mengonsumsi Makanan Pedas

Riska Fitria - detikFood
Sabtu, 27 Mei 2023 06:00 WIB
4 Fakta Cabe Rawit Domba yang Ternyata dari Kota Tertua di Amerika
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Mengonsumsi makanan pedas bisa memberikan banyak efek pada tubuh. Bisa positif atau bisa juga negatif. Karenanya perhatikan porsi asupannya.

Bagi orang Indonesia, kurang lengkap rasanya jika menikmati hidangan tanpa sambal. Sambal yang pedas terbuat dari banyak cabai. Rasa pedas itu muncul karena adanya senyawa yang disebut capsaicin.

Senyawa tersebutlah yang akan mempengaruhi kondisi tubuh. Sebenarnya, mengonsumsi makanan pedas bisa memberikan banyak manfaat, salah satunya meningkatkan napsu makan dan menurunkan risiko penyakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, itu tidak berlaku bagi mereka yang terlalu banyak dan sering mengonsumsi makanan pedas. Sebab kondisi tubuh akan mengalami efek sampingnya.

Dikutip dari Eating Well, berikut 6 hal yang terjadi pada tubuh jika mengonsumsi makanan pedas.

1. Menurunkan Tekanan Darah

Resep Ikan Tongkol Bumbu CabeMakanan pedas bisa menurunkan Tekanan Darah. Foto: iStock

Sebuah penelitian yang dilakukan pada orang dewasa di China menemukan bahwa mengonsumsi makanan pedas bisa mengurangi tekanan darah. Kemungkinannya bisa 26% lebih rendah untuk mengalami tekanan darah tinggi.

ADVERTISEMENT

Penelitian tersebut diterbitkan di European Journal of Nutrition pada 2019. Awalnya penelitian dilakukan pada hewan yang menunjukkan adanya peran capsaicin untuk menangkal hipertensi yang disebabkan oleh diet tinggi garam.

2. Jantung jadi Sehat

Makanan pedas mungkin akan membuat tubuh berkeringat, tetapi ini juga baik untuk kesehatan jantung. Hal ini telah dibuktikan oleh sebuah penelitian di Molecular Nutrition & Food Research.

Penelitian yang dilakukan pada 2022 menemukan adanya hubungan antara makan makanan pedas secara teratur dan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke.

"Makan cabai pedas yang kaya akan capsaicin bisa melindungi tubuh terhadap penyakit jantung dan penurunan kolesterol LDL," ujar Alice Figueroa, salah satu peneliti.

3. Meningkatkan Napsu Makan

Resep Sambal BawangMakanan pedas bisa menambah napsu makan. Foto: iStock

Rasa pedas dari cabai bisa memengaruhi napsu makan. Apalagi bagi masyarakat Indonesia yang tak bisa lepas dari sambal. Peneliti menemukan bahwa makanan pedas dapat membuat tubuh lebih cepat kenyang.

Kondisi tersebut sebenarnya dapat membantu membangun hubungan positif dengan makanan. "Merasa kenyang dan kenyang adalah kunci untuk memelihara hubungan yang seimbang dengan makanan," tuturnya Alice.

4. Risiko Kematian Lebih Kecil

Makan makanan pedas juga dikaitkan dengan tingkat kematian yang rendah, menurut meta-analisis tahun 2021 dalam jurnal Angiology. Penelitian tersebut telah melakukan percobaan bersama lebih dari 500.000 orang dewasa.

Peneliti mengatakan bahwa kemungkinan 12% lebih rendah dari penyebab apapun selama masa tindak lanjut 10 tahun. Tentu ini berkat peran dari capsaicin yang memberikan antioksidan.

Selain itu, juga bisa meningkatkan mikrobioma usus, yang keduanya mampu melindungi dari penyakit saran para peneliti.

5. Memperparah Penyakit Lambung

Resep Sambal Udang GorengMakanan pedas bisa Memperparah Penyakit Lambung. Foto: iStock

Bagi orang yang terlalu sering mengonsumsi makanan pedas juga bisa mengalami efek samping. Salah salahnya bisa memperparah penyakit lambung, menurut penelitian di Preventive Nutrition and Food Science.

"Mereka akan mengalami mulas atau kondisi seperti gastritis mungkin ingin memperhatikan seberapa sering atau seberapa banyak makanan pedas yang mereka makan, karena bisa iritasi," tutur peneliti Zariel Grullon.

6. Mengganggu Sistem Pencernaan

Sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Crohn's and Colitis menemukan bahwa mayoritas orang dengan gangguan sistem pencernaan melaporkan bahwa makanan pedas menjadi pemicu kekambuhan gejala.

Menurut penelitian yang dilakukan 2020, makan makanan pedas bisa sangat berbahaya bagi penderita sindrom iritasi usus besar. Karenanya disarankan agar mengurangi asupan.

Halaman 2 dari 2
(raf/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads