Beberapa orang mungkin pernah mengalami 'caffeine crash' yaitu perasaan lelah setelah minum kafein. Kondisi tersebut bisa dihindari dengan mengikuti 5 tips ini!
Kopi dikonsumsi banyak orang karena manfaatnya yang mampu mendorong energi pada tubuh. Sayangnya dalam kondisi tertentu, manfaat ini tidak bisa dirasakan oleh sebagian orang. Setelah minum kafein, ada beberapa yang justru mengalami penurunan fokus, sakit kepala, bahkan ketidakmampuan untuk berpikir jernih.
Rupanya kondisi seperti itu dinamakan 'caffeine crash'. Caffeine crash merupakan kondisi ketika seseorang malah merasa lelah dan hilang fokus setelah mengonsumsi kafein.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala ini tentu dapat mengganggu. Tapi ada lima tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadi caffeine crash. Merangkum balancecoffee.co.uk (27/05/2021), berikut 5 tipsnya!
1. Minum banyak air
![]() |
Konsumsi air putih yang cukup memang sangat dianjurkan. Itu bukan hanya mendorong kesehatan secara keseluruhan, melainkan bisa membantu mengurangi efek caffeine crash.
Beberapa jam setelah mengonsumsi kafein, tubuh bisa mengalami penurunan energi karena kafein yang menghalangi adenosin dalam otak. Adenosin adalah sinyal kantuk. Jadi ketika kafein memblokirnya, otak akan tetap terjaga dan waspada.
Namun ketika pengaruh kafein habis, semua adenosin ekstra akan membanjiri otak dan membuat tubuh lebih lelah dari sebelumnya.
Minum air sebelum atau dibarengi selama minum kopi dapat membantu mengurangi efek tersebut. Minum air putih juga dapat membantu menghentikan keracunan energi karena membuat tubuh menjadi terhidrasi secara umum.
2. Tidur yang cukup
![]() |
Bukan hanya asupan makanan yang dijaga, melainkan kondisi tubuh juga perlu diperhatikan. Saat lelah, kamu sudah memiliki tingkat adenosin yang lebih tinggi di otak.
Untuk memastikan otak tidak kewalahan dengan adenosin setelah minum kopi, tidur malam lah yang cukup.
Kualitas tidur bisa ditingkatkan dengan cara tidak mengonsumsi kafein setelah jam 6 sore. Karena minuman ini akan terus membuat kamu terjaga selama sekitar 5 jam setelah dikonsumsi. Kadar kafein juga dikaitkan dengan insomnia dan masalah tidur.
Jika punya masalah ini, sebaiknya mengurangi jumlah kopi yang dikonsumsi setiap hari. Tidur malam yang cukup juga bisa dibantu dengan cara membatasi penggunaan layar sebelum tidur dan membuat jadwal tidur.
Tips mengurangi caffeine crash ada di halaman berikutnya!
3. Mengasup makanan bernutrusi
![]() |
Asupan makanan juga dapat mempengaruhi kondisi ini. Kopi memang bisa membuat perut kenyang, namun kamu tetap perlu makan makanan bergizi yang akan menjadi sumber energi alami yang tahan lama.
Karena kafein sebenarnya hanya menjadi sumber energi sementara. Jadi, saat minum kopi tanpa makan, tubuh hanya mengandalkan energi jangka pendek yang bisa habis dengan cepat.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi seperti telur, pisang, kacang-kacangan, dan ubi jalar. Kopi bersifat asam, sehingga hindari makan makanan asam seperti jeruk dan tomat saat minum kopi.
4. Minum kopi dalam waktu berbeda
Untuk menghindari pengurangan energi, kopi bisa dikonsumsi dalam waktu berbeda. Alih-alih meminum kopi sepanjang hari, pastikan setidaknya ada jeda beberapa jam. Cara ini akan melepaskan kafein lebih lama dan mempertahankan tingkat energi.
Disarankan untuk minum secangkir kopi pertama antara pukul 09.00-11.30. Setelah itu, cangkir kedua bisa diminum pada pukul 13.00-14.00. Idealnya adalah setelah sarapan dan makan siang.
5. Beralih ke kopi decaf
![]() |
Daripada mengonsumsi kopi dengan kafein utuh, alternatif lain yang bisa dilakukan yaitu dengan konsumsi kopi decaf atau kopi tanpa kafein.
Kopi decaf ini masih bisa menghasilkan rasa yang sama enaknya dengan kopi biasa. Mereka bisa menghindari efek kegelisahan, kecemasan, dan jantung berdebar.
Kopi decaf juga dipercaya dapat mengatasi masalah pencernaan dan dehidrasi. Agar terhindar dari kondisi caffeine crash, kopi decaf bisa menjadi pilihan tepat.
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/odi)