Waduh! Sering Makan Gorengan Bisa Bikin Orang Depresi

Waduh! Sering Makan Gorengan Bisa Bikin Orang Depresi

Sonia Basoni - detikFood
Rabu, 26 Apr 2023 16:00 WIB
Gorengan, the popular and traditional Javanese side dish of food deep-fried in batter; a typical dish served in Nasi Kucing fare. This fritter dish consists of mixed vegetable fritters on the left and tempeh fritters on the right. Fritters are served with small green chili peppers. The dish is served on a woven bamboo plate lined with banana leaf. It is placed on a wooden table lined with recycled brown paper. In the background is a Javanese batik curtain.
Foto: Getty Images/iStockphoto/MielPhotos2008
Jakarta - Makanan yang digoreng rasanya memang enak dan bikin nagih. Tapi penelitian terbaru mengklaim bahwa gorengan bisa membuat orang depresi.

Terlalu banyak menyantap makanan yang digoreng, disebut bisa menyebabkan rasa cemas hingga depresi pada seseorang menurut penelitian terbaru.

Dilansir dari DailyMailUK (26/04), penelitian ini dipimpin oleh peneliti dari Zhejiang University di China, yang menekankan penemuan adanya kaitan perbedaan antara mengurangi makanan yang digoreng dengan kesehatan mental.

Dalam studi ini, para peneliti melakuan survei via kuesioner yang disebarkan ke 140.000 orang di Inggris. Kuesioner ini berisi pertanyaan tentang makanan yang mereka santap selama 24 jam terakhir. Kemudian jawaban mereka diteliti 11 tahun setelahnya, untuk melihat adakah tanda kecemasan atau depresi dari orang-orang tersebut.

Hasilnya orang-orang yang menyantap gorengan atau makanan yang digoreng, memiliki risiko 12% lebih besar untuk mengalami kecemasan dan depresi. Dibandingkan mereka yang jarang makan gorengan.

Selain itu mereka berisiko 7% lebih tinggi untuk terserang gejala depresi, dibandingkan yang jarang makan gorengan.

Para peneliti menduga, hasil penelitian ini ada hubungannya dengan akrilamida, zat kimia yang terbentuk saat makanan bertepung seperting kentang digoreng dan dipanggang pada suhu tinggi. Senyawa ini lah yang mungkin terkait pada peradangan di otak.

Kentang goreng, termasuk keripik kentang, dan daging putih yang digoreng seperti ayam ternyata memiliki kaitan yang cukup signifikan antara rasa cemas (anxiety) pada seseorang.

French Fries ala Nigella LawsonFrench Fries Foto: iStock

"Pola mengonsumsi makanan yang digoreng baru-baru ini dikaitkan dengan resiko berkembangnya depresi dan rasa cemas pada seseorang. Pola makan di negara Barat, yang penuh dengan makanan yang digoreng, makanan olahan, biji-bijian olahan, produk manis hingga bir ternyata dikaitkan dengan risiko depresi dan kecemasan yang lebih besar," isi penelitian tersebut.

"Biasanya makanan yang digoreng ini sudah menjadi makanan sehari-hari di negara Barat, dan meningkat di seluruh dunia. Terutama saat pandemi COVID-19," sambung hasil penelitian tersebut.

Para peneliti menemukan kebanyakan anak muda lah yang lebih sering menyantap makanan digoreng. Efek rasa cemas dan depresi ini ditemukan paling banyak menjangkit para pria yang berusia di bawah 60 tahun.

Kandungan akrilamida ini tak hanya ditemukan pada makanan yang digoreng saja. Tapi pada makanan yang dibakar atau dipanggang, yang sebelumnya dikaitkan dengan risiko obesitas dan penyakit jantung.

"Ada kemungkinan orang-orang yang mengonsumsi lebih banyak gorengan, memiliki faktor risiko lain salah satunya risiko kesehatan mental," pungkas Dokter Duane Mellor, selaku ahli gizi dari Aston University.

Selain efek samping di atas. Terlalu banyak makan gorengan juga berbahaya untuk kesehatan karena tinggi kalori, meningkatkan kolesterol, tekanan darah sampai memicu obesitas.

Baca Juga: Ini 5 Alasan Mengapa Gorengan Berbahaya Jika Sering Dikonsumsi" selengkapnya




(sob/odi)

Hide Ads