3. Pemanis buatan terburuk
Pemanis buatan diproduksi dalam berbagai jenis produk. Semuanya memiliki kadar manisnya sendiri hingga kandungan yang berbeda secara spesifik antara yang satu dengan yang lainnya.
Penelitian yang dilakukan pada NutriNet-Sante melihat efek pemanis buatan pada lebih sari 103.000 partisipan pria dan wanita yang gemar mengonsumsi pemanis buatan. Hasilnya mereka menemukan bahwa kebiasaan minum minuman ringan dan bersoda sangat berdampak buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsumsi dua kaleng soda dan diet soda disebut dapat meningkatkan risiko kanker dan kardiovaskuler yang lebih tinggi. Pemanis seperti aspartam dan Ace-K yang digunakan di dalamnya disebut menjadi penyebab kanker dan stroke yang paling berdampak besar.
4. Tak menurunkan berat badan
![]() |
Pemanis buatan juga banyak digunakan pada berbagai produk makanan dan minuman yang disebut aman dikonsumsi bagi pelaku diet. Hal ini lantaran beberapa pemanis buatan memiliki kadar kalori yang rendah bahkan hampir menyentuh nol kalori.
Faktanya pemanis buatan justru tidak ditemukan memiliki efek yang berpengaruh pada penurunan berat badan. Pengamatan yang dilakukan tahun 2019 berdasarkan 5 jenis penelitian justru menunjukkan hasil yang berbanding terbalik.
Partisipan yang gemar mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan pemanis buatan mengalami obesitas dan kenaikan berat badan yang melonjak tajam. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian terbaru tahun 2020 yang menunjukkan bahwa meminimalisir konsumsi pemanis buatan lebih baik untuk menurunkan berat badan.
5. Aturan konsumsi pemanis buatan
Memiliki efek samping yang serius untuk mengganggu kesehatan ternyata bukan berarti makanan dan minuman dengan pemanis buatan tidak boleh sama sekali dikonsumsi. Beberapa produk dengan campuran pemanis buatan diperbolehkan untuk dikonsumsi setidaknya hanya 2 atau 3 kali dalam satu bulan.
"Saya pribadi berpikir bahwa jika saya sebagai seseorang yang menikmati diet soda aku akan akan mulai mengurangi konsumsinya. Aku akan cukup hanya dengan beberapa kaleng dalam satu bulan," kata Hannah Gardener selaku asisten professor dari University of Miami Miller School of Medicine.
Produk makanan dan minuman yang menggunakan pemanis buatan ini sangat dilarang untuk dikonsumsi secara rutin setiap hari. Sebagai alternatifnya, untuk tetap mendapatkan asupan makanan manis dapat digantikan dengan sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan upayakan untuk membatasi asupan alkohol.
(dfl/odi)