Saat musim penyakit menjaga imunitas menjadi hal yang sangat penting. Lima menu sarapan pemicu inflamasi ini wajib dihindari agar imunitas tetap kuat.
Imunitas atau kekebalan tubuh adalah perlindungan utama yang dapat mencegah infeksi virus masuk ke dalam tubuh. Menjaga imunitas agar tetap kuat menjadi kunci utama untuk tetap sehat di tengah gempuran pandemi.
Imunitas tubuh ternyata juga dipengaruhi oleh makanan-makanan yang tepat dan bernutrisi baik. Konsumsi makanan yang tak cukup sehat diakui menjadi cara yang paling cepat untuk merusak pertahanan imunitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pemerhati gaya hidup di Amerika Serikat, inflamasi kronis yang disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak cukup sehat sangat membahayakan tubuh. Setidaknya ada lima menu sarapan yang wajib dipertimbangkan jika tak ingin memicu inflamasi dan mengganggu kekebalan tubuh.
Baca juga: 7 Pola Makan untuk Pasien Omicron Agar Cepat Pulih
Berikut ini 5 menu sarapan yang wajib dihindari karena memicu inflamasi menurut Eat This, Not That (19/2):
![]() |
1. Sereal
Menu sarapan berupa sereal menjadi kegemaran banyak orang bahkan dianggap sebagai hidangan sarapan yang penuh dengan kenangan masa kecil. Tetapi seiring beranjak dewasa, sereal bukan lagi menu sarapan yang cukup sehat untuk dikonsumsi secara rutin bagi orang dewasa.
Banyak kemasan sereal yang nyatanya justru mengandung karbohidrat sederhana dengan gula tambahan. Bagi orang dewasa sereal justru dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang dampaknya akan membuat gula darah tidak terkendali.
2. Pengganti makanan
Banyak makanan pengganti dan protein bar yang dianggap cukup sehat. Nyatanya makanan pengganti yang berupa minuman dan protein bar dipenuhi dengan karbohidrat yang sangat mudah dicerna dan gula yang tidak cukup membuat kenyang dalam waktu lama.
Lebih baik untuk membuat smoothie sendiri di rumah sehingga bahan-bahannya dapat dikendalikan dengan lebih baik. Menambahkan buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menambahkan antioksidan yang secara spesifik dapat membantu menurunkan inflamasi.
Baca juga: Duh! Pelayan di Resto Salt Bae Hanya Dibayar Rp 290 Ribu/Jam
3. Daging olahan
Dianggap sehat karena mengandung protein yang kaya, daging olahan seperti sosis dan bacon justru mengandung komponen yang bernama advanced glycation end products atau AGEs. Komponen ii dikaitkan dengan kenaikan tingkat inflamasi yang lebih tinggi serta pemicu beberapa jenis kanker.
Jika masih ingin mengonsumsi daging-dagingan untuk menu sarapan juga bisa dilakukan hanya saja perlu memilih alternatif lain yang lebih sehat. Misalnya dengan mengonsumsi ham, bacon daging kalkun atau sosis ayam yang lebih sehat.
4. Pancake
![]() |
Manis, mengenyangkan dan sederhana membuat pancake juga menjadi pilihan sarapan favorit bagi banyak orang. Tumpukan olahan tepung dan gula dengan serat dan protein yang rendah ini sebenarnya tidak cukup sehat dikonsumsi setiap hari.
Bukan hanya kandungan tepung dan gula tetapi ada juga sirup tambahan yang biasanya dituangkan di atas pancake dan membuat kandungan gulanya semakin tinggi lagi. Banyak ahli kesehatan yang menganggap menu ini menjadi resep bagi pemicu inflamasi yang paling berbahaya.
5. Roti dari tepung putih
Muffin, roti bagel dan croissant menjadi menu yang digemari ketika memasuki waktu sarapan terutama pada deretan makanan di hotel. Kandungan pada roti ini ternyata justru menjadi ancaman yang harus diwaspadai karena menggunakan tepung putih yang tidak memberikan kenyang bertahan lama.
Jika tak ingin merusak imunitas, sebaiknya pikirkan untuk mengganti pilihan roti-rotian yang terbuat dengan tepung putih menjadi roti-roti yang berbahan dasar gandum utuh. Selain mampu mencegah dan menekan inflamasi, roti-rotian dengan gandum utuh ini juga sangat baik untuk membantu penurunan berat badan.
Baca juga: Cegah Omicron, 5 Minuman Herbal Ini Bisa Jadi Obat Batuk Alami
(dfl/odi)