Sering dianggap sebagai menu yang sehat, telur ternyata dikatakan peneliti dapat menyebabkan kanker. Begini penjelasannya.
Saat berpikir tentang makanan sehat, sarapan sehat atau makanan selingan bergizi, telur seringkali menjadi jawaban bagi banyak orang. Mengandung protein yang tinggi, banyak orang yang menjadikan telur sebagai asupan saat membentuk massa otot.
Ternyata ada sisi lain dari telur yang sering dianggap sebagai makanan sehat. Beberapa orang percaya bahwa kuning telur mengandung lemak yang wajib diwaspadai karena dapat memicu kolesterol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lemak yang tinggi banyak ditakutkan para konsumen telur sehingga beberapa orang sering menyisihkan bagian kuning telur. Ternyata tak hanya lemak dan kolesterolnya, ahli mengungkapkan adanya ancaman perkembangan kanker dari konsumsi telur.
Baca juga: dr Richard Lee Ungkap 4 Kelompok Minuman Kemasan dengan Gula Tertinggi
![]() |
Mengutip Times of India (12/1), menurut penelitian kesehatan pada Viva! Health, telur dinyatakan dapat menyebabkan kanker rahim dan prostat. Penelitian tersebut juga mengatakan konsumsi telur lebih dari dua kali dalam seminggu dapat memicu kanker ovarium atau rahim dan prostat.
Konsumsi lebih dari dua butir telur dalam seminggu dikatakan mampu meningkatkan peluang 80% perkembangan kanker ovarium dan prostat. Sedangkan konsumsi telur satu butir dalam seminggu dinyatakan mampu meningkatkan kesempatan terkena kanker rahim dan prostat setinggi 70%.
Hal ini berasal dari kandungan kolesterol pada telur yang mampu meningkatkan sintesis hormon seksual baik testosteron maupun estrogen. Kadar hormon yang tinggi ini dapat memancing perkembangan sel yang berkontribusi pada munculnya kanker pada lapisan rahim dan prostat.
Selain kolesterolnya, telur juga mengandung kolin yang secara langsung berkaitan dengan risiko serius yaitu kanker prostat. Namun menurut praktisi kesehatan dan gizi, temuan tersebut masih membutuhkan alasan yang lebih kuat dan penelitian yang mendalam tentang efek konsumsi telur terhadap kanker rahim dan prostat.
Baca juga: Hadirkan Pelayan Atletis Telanjang Dada, Restoran Seafood Ini Didatangi Polisi
![]() |
Kandungan protein pada telur ini justru disarankan untuk dikonsumsi guna memperbaharui sel tubuh dan dibutuhkan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Telur juga diungkapkan mengandung berbagai gizi seperti vitamin D, B12, riboflavin serta asam lemak omega 3 DHA yang baik untuk otak.
Para praktisi kesehatan juga belum bisa membenarkan hal tersebut karena perlu proses pembuktian yang sangat panjang. Bagaimanapun tetap saja jika ingin makan sehat kuncinya adalah menjaga keseimbangan dan tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Jenis telur yang seharusnya dibatasi adalah telur yang digoreng dengan minyak banyak. Hal ini diungkapkan karena minyak yang digunakan dapat meningkatkan kadar koelsterol pada telur yang secara alami sudah terkandung pada kuning telur.
Lemak jenuh yang terlalu banyak menumpuk pada tubuh dapat menyebabkan banyak efek negatif. Mulai dari tumpukan kolesterol yang dapat mengganggu kesehatan kardiovaskular hingga mengancam kesehatan jantung.
Baca juga: 5 Makanan Pemicu Gula Darah Naik yang Perlu Diwaspadai
(dfl/adr)