Di balik rasanya yang gurih berempah, konsumsi kari Jepang menyimpan manfaat sehat. Peneliti menyebut rutin makan kari Jepang bisa mencegah demensia.
Kari adalah salah satu makanan khas Jepang yang mendunia. Dikenal dengan nama Japanese curry, hidangan yang gurih berempah ini umum disajikan dengan nasi putih hangat, udon, atau dijadikan isian roti (kare pan).
Kari Jepang yang disebut curry rice, disajikan dengan nasi, olahan daging sapi, ayam, atau babi melengkapinya. Kari Jepang juga ditambahkan beragam sayuran seperti wortel, kentang, dan bawang bombai.
Kari Jepang terkenal dengan teksturnya yang kental, aroma rempahnya yang kuat, dan rasa gurih yang nikmat. Di balik kenikmatan ini, konsumsi kari Jepang ternyata bermanfaat untuk kesehatan otak.
Mengutip Sora News 24 (11/1/202), hal ini diungkap sebuah produsen kari Jepang unggulan di sana, House Foods. Pihaknya menggandeng profesor di Universitas Tokyo dan Nishogakusha untuk meneliti soal manfaat konsumsi kari Jepang.
Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan di Singapura dimana ada peneliti menemukan ada hubungan antara konsumsi kari Jepang dengan fungsi kognitif yang sehat. Namun penelitian ini menggunakan objek kari India. House Foods pun penasaran, apakah manfaat serupa bisa dirasakan dari konsumsi kari Jepang?
Penelitian mereka lantas mengumpulkan lebih dari 2.000 orang berusia 50 tahun ke atas sebagai partisipan. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, berdasarkan frekuensi makan kari Jepang dan apakah mereka memakannya dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun) atau dalam jangka pendek (di bawah satu tahun)?
Contohnya, kelompok frekuensi tinggi adalah mereka yang makan kari Jepang empat kali dalam sebulan, Kebiasaan ini juga dilakukan lebih dari setahun hingga waktu penelitian berlangsung.
Setiap partisipan kemudian diminta mengisi penelitian risiko demensia DASC-21 dan skor relatif mereka dibandingkan. Menariknya, ada korelasi kuat antara skor tes mereka dan frekuensi konsumsi kari jangka panjang.
Mereka yang makan kari Jepang kurang dari satu kali sebulan memiliki nilai rata-rata 1 untuk risiko demensia. Mereka yang makan kari sebulan sekali, risikonya turun menjadi 0,834, lalu turun menjadi 0,754 untuk mereka yang makan dua atau tiga kali sebulan, dan bahkan jauh menurun ke 0,718 untuk partisipan yang makan kari empat kali sebulan atau lebih.
Korelasi seperti itu sayangnya tidak ditemukan pada partisipan yang makan kari Jepang dalam jangka pendek (di bawah satu tahun). Namun, mereka yang makan kari lebih dari dua kali sebulan dalam jangka pendek dikatakan bernasib lebih baik daripada mereka yang memakannya sebulan sekali atau kurang dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun).
Meski tampaknya penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara konsumsi kari Jepang dan penurunan risiko demensia, penelitian selanjutnya perlu dilakukan. Penelitian ini penting untuk mengetahui proses kimia yang sebenarnya terjadi untuk mengonfirmasi korelasi tersebut.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(adr/odi)