Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang punya banyak manfaat terutama bagi kesehatan. Salah satunya yakni manfaat jamu untuk diet yang juga telah diteliti para ahli.
Seperti diketahui, sebagai warisan budaya jamu telah digunakan turun-temurun. Hal ini didukung dengan kondisi Indonesia yang kaya dengan keanekaragaman hayati terutama tumbuhan.
Berdasarkan Riset Tumbuhan Obat dan Jamu tahun 2017 yang diadakan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Indonesia memiliki sumber alam hayati yang terdiri dari 2.848 spesies tumbuhan obat dengan 32.014 ramuan obat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat jamu untuk menurunkan berat badan juga telah diteliti di B2P2TOOT, Tawangmangu, Jawa Tengah, milik Kementerian Kesehatan.
Salah satunya ramuan jamu yang terdiri dari simplisia daun jati belanda, daun kemuning, akar kelembak, dan daun tempuyung.
Berikut manfaat jamu untuk diet yang perlu kamu ketahui :
- Antiobesitas
Sejumlah peneliti dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian kesehatan meracik ramuan jamu dari daun jati belanda, daun kemuning, akar kelembak, dan daun tempuyung.
Penelitian ini dipublikasikan dalam artikel berjudul Pengaruh Jamu Obesitas terhadap Indeks Massa Tubuh, Lingkar Perut, dan Lingkar Lengan dibandingkan dengan Orlistat dan Evaluasi Keamanannya.
Menurut artikel tersebut daun jati belanda, daun kemuning, akar kelembak, dan daun tempuyung dipilih karena khasiatnya dalam mengatasi obesitas.
Kandungan tanin daun jati belanda diduga dapat menghambat pembentukan jaringan lemak atau adiposa. Kemuning mempunyai mekanisme penghambatan enzim lipase dengan mengikat enzim tersebut.
Kelembak memiliki rhein yakni bioaktif yang mampu menekan proses adipogenesis dan metabolisme lemak.
Hasil penelitian tersebut mendapat temuan bahwa subjek uji ramuan jamu tersebut berhasil mengalami penurunan berat badan.
- Menurunkan nafsu makan
Minuman herbal tradisional atau jamu dengan bahan jahe menurut penelitian bisa dimanfaatkan untuk diet.
Penelitian Muhammad S. Mansour dkk dari Institute of Human Nutrition, Columbia University, New York, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa kandungan yang ada pada jahe bisa meningkatkan thermogenesis dan mengurangi rasa lapar.
Studi tersebut disusun dalam artikel berjudul Ginger consumption enhances the thermic effect of food and promotes feelings of satiety without affecting metabolic and hormonal parameters in overweight men: a pilot study.
Hasil penelitian ini menunjukkan jahe sebenarnya sangat potensial dan bisa punya manfaat jamu untuk diet.
Sebenarnya jenis tumbuhan lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai jamu untuk diet. Namun masih dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam.
(pal/nwy)