Kopi banyak diminum untuk meningkatkan energi, tapi sebagian orang malah merasa lelah setelah minum kopi. Kira-kira kenapa ya? Ini penjelasannya.
Kopi merupakan minuman yang biasa dikonsumsi oleh warga dunia. Kopi memiliki rasa yang pahit dan aroma khas.
Kandungan nutrisi dalam kopi juga bisa menyehatkan tubuh. Seperti meningkatkan imunitas tubuh hingga memperkuat daya ingat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsumsi kopi sebaiknya secukupnya karena kelebihan kafein ternyata tak baik untuk tubuh. Sebagian orang mungkin baik-baik saja setelah mengonsumsi kopi, namun tak sedikit yang merasakan lelah.
Baca Juga: Ini Efeknya Jika Kamu Kebanyakan Minum Kopi
![]() |
Menurut Food and Drug Administration (FDA), secangkir kopi (236 ml) mengandung sekitar 80-100 miligram kafein. Sebenarnya secangkir kopi tak memberikan efek lelah secara langsung, melainkan kandungan kafein di dalamnya yang memberikan efek tersebut.
Dilansir dari Medical New Today (25/9), kafein yang terkandung di dalam kopi dapat memblokir reseptor adenosine di otak. Adenosine sendiri adalah zat kimia yang memengaruhi siklus tidur-bangun.
Zat adenosine ini nantinya akan meningkat selama jam bangun dan menurun selama tidur. Saat jam tidur, molekul adenosine ini akan mengikat reseptor khusus di otak sehingga memperlambat aktivitas pada otak yang membuat seseorang siap tidur.
Namun, kafein yang kamu konsumsi bisa mencegah hal itu. Karena kafein dapat terserap dalam tubuh dengan cepat, hanya membutuhkan 45 menit setelah mengonsumsinya.
![]() |
Lamanya waktu kafein dapat bertahan di dalam tubuh sangat bervariasi. Meskipun kafein dapat memblokir reseptor adenosin, tapi tidak memengaruhi produksi molekul baru.
Sehingga saat kafein habis, molekul adenosin ini mengikat reseptornya. Hal inilah yang pada akhirnya dapat menyebabkan kantuk dan lelah.
Bagi orang yang teratur mengonsumsi kopi dan minuman kafein lainnya, tubuh bisa mengembangkan toleransi terhadapnya. Jadi tubuh kamu dapat melawan efek dari konsumsi kafein yang terlalu sering.
![]() |
Kafein pada kopi ternyata juga dapat meningkatkan kadar gula darah. Memang banyak penelitian yang menunjukkan kalau senyawa dalam kopi dapat meningkatkan metabolisme glukosa dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.
Tapi, pada beberapa penelitian kafein dapat berdampak buruk pada metabolisme glukosa. Penelitain ini dilakukan pada 10 pria obesitas yang mengonsumsi 100 mg kafein.
Dampak buruk pada metabolisme glukosa ini dapat meningkatkan kadar gula darah. Dimana orang dengan gula darah tinggi mungkin mengalami sakit kepala, kelelahan, sulit berkonsenterasi, dehidrasi, hingga sering buang air kecil.
Baca Juga: 5 Penelitian Tentang Manfaat Sehat Minum Kopi Untuk Tubuh
(yms/adr)