Penelitian baru mengungkap kalau minum teh hijau dan kopi setiap hari bisa menurunkan risiko kematian bagi penderita diabetes. Ini penjelasannya!
Penderita diabetes terutama tipe 2 dianjurkan untuk menjaga pola makan agar tetap sehat dan bugar. Ada beberapa makanan yang harus dipantang oleh para penderita diabetes tipe 2.
Terutama makanan yang mengandung tinggi gula dan karbohidrat. Karena ditakutkan membuat kadar gula darah dalam tubuh melonjak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit diabetes tipe 2 bisa menyebabkan komplikasi kalau penderitanya tidak bisa mengatur pola hidup. Karena bisa berisiko fatal, seperti sebabkan demensia hingga kematian.
Untuk menurunkan risiko kematian tersebut, salah satu caranya dengan mengonsumsi teh hijau dan kopi secara rutin. Hal ini terungkap dalam penelitian baru, seperti dilansir dari Science Daily (20/10).
Teh hijau dan kopi disebut mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi tubuh. Dampak lebih besarnya, bisa menurunkan risiko kematian pada penderita diabetes tipe 2.
Baca Juga: 10 Efek Minum Teh dalam Kondisi Perut Kosong di Pagi Hari
![]() |
Penelitian ini dilakukan selama 5 tahun pada 4.923 partisipan orang Jepang yang terdaftar di The Fukuoka Diabetes Registry. Terdiri dari 2.790 pria dan 2.133 wanita dengan usia rata-rata 66 tahun.
Penelitian ini mengamati pengaruh perawatan obat dan gaya hidup pada pasien diabetes tipe 2. Para pasien diharuskan mengisi kuesioner makanan dan minuman berisi 58 pertanyaan.
![]() |
Pertanyaannya berupa seberapa banyak teh hijau dan kopi yang mereka konsumsi setiap harinya. Mereka juga diminta untuk memberikan informasi tentang gaya hidup, seperti olahraga teratur, merokok, konsumsi alkohol, hingga jam tidur malam.
Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan serta sampel darah juga diambil. Gunanya untuk memeriksa potensi risiko kematian tersebut.
Hasilnya, sebanyak 607 peserta tidak minum teh hijau dan 1.143 peserta minum secangkir teh hijau per hari. Lalu, sebanyak 1.384 peserta meminum teh hijau 2-3 gelas per hari, dan 1.784 peserta mengonsumsi 4 gelas atau lebih per harinya.
![]() |
Sedangkan untuk kopi, sebanyak 994 peserta tidak minum kopi dan 1.306 peserta minum kopi hampir satu cangkir per hari. Lalu, sebanyak 963 peserta minum kopi satu cangkir per hari, dan 1.660 peserta minum 2 cangkir atau lebih per harinya.
Selama penelitian, terdapat 309 orang (218 pria dan 91 wanita) meninggal. Penyebabnya dikarenakan kanker dan penyakit kardiovaskular.
![]() |
Mereka yang minum salah satu antara teh hijau dan kopi memiliki kemungkinan lebih rendah untuk meninggal dibanding pada mereka yang tidak minum sama sekali.
Untuk mereka yang minum hingga 1 cangkir teh hijau dikaitkan dengan risiko kematian 15% lebih rendah. Untuk mereka yang minum 2-3 cangkir peluangnya 27% lebih rendah. Lalu mereka yang minum 4 cangkir atau lebih peluangnya 40% lebih rendah.
Untuk mereka yang minum kopi hampir 1 cangkir per hari risikonya 12% lebih rendah. Untuk yang minum 1 cangkir dalam sehari 19% lebih rendah. Lalu untuk 2 cangkir atau lebih tinggi peluangnya 41% lebih rendah.
Lalu bagaimana dengan mereka yang minum keduanya? Untuk yang mengonsumsi 2-3 cangkir teh hijau ditambah 2 cangkir atau lebih kopi risiko kematiannya 51% lebih rendah.
![]() |
Lalu untuk mereka yang minum teh hijau 4 cangkir atau lebih ditambah 1 cangkir kopi setiap hari 58% lebih rendah risikonya. Bagi mereka yang mengkombinasikan 4 cangkir atau lebih teh hijau dengan 2 cangkir atau lebih kopi setiap harinya, maka risiko kematiannya 63% lebih rendah.
Langkah ini bisa jadi alternatif untuk para penderita diabetes tipe 2. Tak ada salahnya mencoba, karena teh hijau dan kopi memang minuman yang menyehatkan.
Teh hijau mengandung beberapa senyawa antioksidan dan anti-inflamasi, seperti fenol, theanine, dan kafein. Begitu juga dengan kopi yang tinggi kafein dianggap dapat mengubah produksi dan sesitivitas insulin.
"Studi kohort prospektif ini menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dan kopi secara signifikan terkait dengan penurunan semua penyebab kematian. Efeknya mungkin bersifat aditif," ujar para peneliti mengenai temuannya.
Baca Juga: Sebelum Ngopi Cek Dulu 5 Fakta Sehat Soal Kopi Ini
(yms/adr)