7 Alasan Penting Kenapa Anda Harus Kurangi Asupan Gula

7 Alasan Penting Kenapa Anda Harus Kurangi Asupan Gula

Riska Fitria - detikFood
Selasa, 01 Okt 2019 13:30 WIB
7 Alasan Penting Kenapa Anda Harus Kurangi Asupan Gula
Foto: iStock
Jakarta - Gula memang terasa manis, tetapi gula tidak memberikan manfaat manis bagi kesehatan. Ada beberapa alasan kenapa Anda harus mengurangi asupan gula.

Kebanyakan mengasup gula, akan membuat Anda mengalami beberapa gangguan kesehatan. Mulai dari kurang fokus, kurang energi, mudah merasa lapar, kulit yang tak sehat dan masih banyak lagi.

Para ahli kesehatan menyarankan untuk mengurangi asupan gula. Gula yang dimaksud adalah gula olahan seperti sukrosa. Gula tersebut banyak terkandung dalam makanan seperti kue, donat, sirup, sereal dan hampir semua makanan yang ada dalam kemasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Insider (30/9) berikut ini 7 alasan kenapa Anda harus mengurangi asupan gula.

1. Dapat lebih fokus

Foto: iStock
1. Dapat lebih fokus

Gula terbukti dapat menyebabkan penurunan energi, karena gula yang dikonsumsi berperan menurunkan stabilitas glukosa dalam darah. Hal tersebut berefek pada suasana hati dan tingkat konsentrasi yang menjadi menurun. Peristiwa inilah yang dikenal dengan sebutan 'sugar crush'.

Menurut personal trainer, Joseph Koudelka ketika kadar gula darah naik dengan cepat, maka dapat memberikan sinyal pada tubuh untuk melepas insulin ke dalam aliran darah. Setelah meningkat, kadar gula tersebut akan mengalami penurunan dengan cepat juga yang menyebabkan tingkat energi menjadi hancur.

Ketika energi sudah menurun, maka fokus pada otak kita menjadi menurun juga. Hal itulah yang akan menghambat kita ketika melakukan kegiatan apapun. Oleh sebab itu kurangi asupan gula, terutama saat pagi hari, agar kegiatan setelahnya menjadi fokus dan tak terkendala.

2. Lebih banyak energi

Foto: iStock
2. Lebih banyak energi

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa makanan yang tinggi gula dapat meningkatkan kadar insulin yang dapat mendorong energi menjadi melemah. Makanan manis kebanyakan dikonsumsi oleh pekerja kantoran saat sebelum bekerja atau saat siang menuju sore. Seorang pelatih kebugaran, Nadia Murdock melarang hal tersebut untuk terus dilakukan.

Itu karena berimbas pada kualitas kerja sama berada di kantor. Nadia menyarankan untuk memilih camilan yang mengandung gula alami yang jauh lebih sehat. Seperti potongan apel misalnya yang memberikan protein dan serat yang baik berbarengan dengan gula alami yang menyehatkan.

Gula yang terkandung dalam buah apel juga dijamin tidak akan meningkatkan kadar gula darah karena terdapat sumber serat yang baik. Apel bisa dikonsumsi sebagai menu sarapan yang ringan atau juga bisa dijadikan camilan yang menyehatkan yang aman dikonsumsi di waktu kapan pun. Sehingga energi dapat terkumpul lebih banyak lagi.

3. Menghemat Uang

Foto: iStock
3. Menghemat Uang

Mengurangi gula juga dikaitkan dengan menghemat biaya. Ini terjadi pada minuman. Biasanya jika memesan minuman kemudian seseorang meminta untuk menambahkan gula akan dikenakan tambahan biaya..

Lebih lanjur, Koudelka juga menjelaskan bahwa secara finansial, mengurangi asupan gula pada makanan dan minuman akan menghemat uang. Karena tak perlu beli kopi atau minuman berenergi yang banyak mengandung gula. Selain membuat tubuh jauh lebih sehat, mengurangi asupan gula juga terbukti dapat menghemat pengeluaran sehari-hari.

Baca Juga : Studi: Anak-anak yang Konsumsi Gula Berlebih Rentan Alami Obesitas

4. Usus lebih sehat

Foto: iStock
4. Usus lebih sehat

Gula dikatakan dapat merusak kesehatan usus karena dalam gula mengandung rendah serat. Sementara di samping itu, usus dalam tubuh sangat membutuhkan serah untuk kelancaran pencernaan. Selain itu, serat dibutuhkan usus untuk memberi makan miliaran bakteri baik yang terpadat di dalam usus.

Menurut International Food Information Council Foundation, mengonsumsi terlalu banyak gula membuat usus dipenuhi dengan bakteri yang kurang baik. Bakteri kurang baik itulah yang biasanya menyerang usus sehingga mengakibatkan peradangan, kembung hingga sembelit.

Jika Anda menginginkan usus yang lebih sehat, sebaiknya kurangi asupan gula pada menu makanan dalam sehari-hari. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa konsumsi gula dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti obesitas dan diabetes.

5. Merasa Cepat Lapar

Foto: iStock
5. Merasa Cepat Lapar

Jika Anda sering merasa cepat lapar, mungkin tubuh Anda terlalu banyak mengasup gula. Gula membuat tubuh menjadi mudah lapar, karena gula sangat rendah serat. Sementara serat salah satu asupan yang dapat membuat kenyang dalam jangka waktu yang lama.

Menurut Jillian Bridgette Cohen, CEO dan salah satu pendiri Mitra Kesehatan Virtual menceritakan dirinya perihal makanan. Seperti kebanyakan pebisnis, Jillian selalu sibukdengan berbagai agenda. Karenanya ia harus mendapat bahan bakar dari makanan untuk tubuhnya.

Jadwal yang sibuk, membuat Jillian tidak selalu punya waktu untuk memakan camilan. Jadi, ia mempertimbangkan segala jenis makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Termasuk menghindari makanan manis, karena makanan manis tidak membuat kenyang dalam waktu lama.

6. Membuat Kurang Tidur

Foto: iStock
6. Membuat Kurang Tidur

Koudelka mengatakan bahwa konsumsi gula dapat dikaitkan dengan memiliki kualitas tidur yang kurang baik. Itu karena gula sulit dicerna tubuh, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan dan kembung yang berefek pada kualitas tidur. Hal yang sama juga disampaikan dengan Tanya Freiric, Ahli Gizi di Sweet Nova yang menyebutkan makanan yang mengandung gula memengaruhi hormon tidur.

Lebih buruknya lagi, makanan manis juga telah terbukti membuat waktu tidur menjadi berkurang. Hal tersebut akan membuat Anda menginginkan makanan manis lebih banyak lagi. Semakin banyak gula yang diasup, maka semakin sulit Anda untuk dapat kualitas tidur yang baik.

7. Kulit lebih sehat

Foto: shutterstock
7. Kulit lebih sehat

Konsumsi gula juga dikaitkan dengan munculnya jerawat pada wajah. Menurut Sarah Gordon, seorang spesialis perawatan kulit, terlalu banyak gula dalam aliran darah dapat menyebabkan glikasi. Glikasi merupakan proses yang dapat menghambat perbaikan kolagen di kulit.

Menurutnya jika kadar kolagen lebih rendah berarti kulit kurang elastis dan akan menyebabkan lebih banyak kerutan.

Penuaan pada kulit memang tak bisa dihindarkan oleh semua orang. Namun, dengan mengonsumsi gula akan dapat membuat masalah kesehatan pada kulit yang lebih parah dari jerawat. Untuk menghindarinya, kurangi penggunaan gula pada makanan dan minuman.

Baca Juga : Konsumsi Gula Bisa Picu Stres Berlebihan

Halaman 2 dari 8
(raf/odi)

Hide Ads