Saat mengupas buah seperti jeruk, apel, atau mangga, kebanyakan orang langsung membuangnya. Kulit buah ini dianggap tidak bisa dimakan atau tak ada nutrisinya. Padahal faktanya, kulit-kulit buah tersebut bisa dimakan dan justru mengandung nutrisi penting bagi tubuh.
Dikutip dari Reader's Digest (9/9), ahli gizi sekaligus penulis Wholitarian Lifestyle bernama Malina Malkani mengatakan kulit buah dan sayur secara umum tinggi kandungan antioksidan, serat, vitamin, dan mineral. Buah dan sayur yang dimakan dengan kulitnya bahkan mengandung serat 33% lebih banyak dibanding yang tanpa kulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli gizi Hillary Cecere turut angkat bicara. Menurutnya seseorang tidak disarankan makan kulit buah yang terlalu keras atau tidak enak. Pilihlah buah yang kulitnya memang bisa dimakan dan rasanya masih bisa diterima lidah. Berikut 5 buah yang kulitnya bisa dimakan dan menyehatkan.
1. Apel
Foto: iStock
|
Apel adalah buah yang sangat disarankan Cecere untuk dimakan bersama kulitnya. "Kulit apel mengandung serat tak larut, vitamin C, vitamin A, dan flavonoid quercetin," ujarnya. Meski begitu, apel biasanya mengandung banyak pestisida. Karenanya disarankan mencuci bersih apel sebelum memakannya. Atau memilih apel organik yang ditanam tanpa bahan-bahan kimia.
United States Department of Agriculture (USDA) melaporkan satu buah apel merah ukuran besar beserta kulitnya mengandung 5 gram serat, 13 mg kalsium, 239 mg potassium, dan 10 mg vitamin C. Kalau kulit apel tak dimakan, maka seratnya hanya sekitar 3 gram saja. Jumlah nutrisi yang lain juga berkurang.
Selain itu, nutrisi yang paling tinggi pada kulit apel adalah vitamin A dan C. Penelitian University of Illinois bahkan mengungkap setengah kandungan vitamin C pada apel ternyata ada di kulitnya. Vitamin A dikenal baik untuk kesehatan mata dan kulit, sedangkan vitamin C untuk kekbalan tubuh.
Kulit apel juga tinggi mineral seperti kalsium dan fosfor. Juga zat besi yang sangat baik untuk kesehatan tulang dan gigi. Wanita yang sedang hamil juga disarankan rajin ngemil apel beserta kulitnya untuk mendapat asupan cukup asam folat dan zat besi.
2. Jeruk
Foto: Istimewa
|
Ragam buah jeruk/citrus seperti lemon, jeruk nipis, dan jeruk orange juga mengandung nutrisi pada kulitnya. Hanya saja kulit buah citrus ini harus dimasak atau diparut agar bisa dikonsumsi. Khusus untuk parutan kulit buah citrus dikenal sebagai 'zest'.
Zest digunakan untuk menambah cita rasa pada makanan seperti ragam pastry, cake, puding, cokelat, sampai biskuit. Atau diolah jadi selai, manisan, dan ditaburi pada semangkuk salad sayuran. Zest diambil dengan memarut kulit buah citrus tanpa mengenai bagian putihnya agar tidak pahit.
Kalau untuk jeruk orange, banyak yang memotong kulitnya menjadi tipis untuk dicampurkan pada salad atau smoothie. Beberapa orang juga membuatnya dalam versi manis sebagai manisan atau marmalade. Jika dimakan langsung, kulit jeruk umumnya akan terasa pahit.
Soal nutrisi, Healthline (9/9) mencatat kulit jeruk tinggi kandungan vitamin C, serat, dan polifenol. Tiap 1 sdm julit jeruk atau sekitar 6 gram mampu memenuhi 14% kebutuhan haria seseorang akan vitamin C. Jumlah ini 3 kali lebih banyak jika Anda memakan 'daging' jeruk saja.
3. Kiwi
Foto: iStock
|
Malkani mengatakan tak banyak orang tahu kulit kiwi bisa dikonsumsi. Kulit buah berbulu ini mengandung banyak vitamin C. Cecere bahkan mengatakan makan kulit kiwi bisa membuat asupan serat bertambah 3 kali lebih banyak jika dibandingkan hanya makan 'daging' kiwi saja.
Untuk mengonsumsinya, disarankan mengiris kulit kiwi hingga sangat tipis. Atau menghilangkan bulunya dengan cara menggosok-gosok permukaan kiwi menggunakan handuk bersih. Bisa juga dengan menggosoknya pelan-pelan memakai sendok.
Healthline (9/8) mengungkap kulit kiwi juga mengandung antioksidan. Bahkan jumlahnya lebih banyak dibanding pada buah kiwi itu sendiri. Antioksidan bersifat melawan kerusakan akibat radikal bebas yang terjadi pada banyak area di tubuh.
4. Tomat
Foto: Istimewa
|
Usahakan selalu mengonsumsi tomat bersama kulitnya. Dibanding buah lain, kulit tomat termasuk mudah dikonsumsi karena tak memiliki tekstur atau rasa unik. Kulit tomat ternyata tinggi kandungan flavonoid naringenin.
Flavonoid tersebut mampu mengurangi inflamasi dan melindungi tubuh dari banyak penyakit. Untuk memanfaatkan kulit tomat, Anda bisa memakannya dalam keadaan mentah atau memasaknya. Sebuah penelitian menemukan masak tomat bersama kulit rupanya bisa meningkatkan ketersediaan nutrisinya.
Selain itu, mengonsumsi tomat juga berarti mengonsumsi lycopene, antiokisdan yang memberi warna merah terang pada tomat. Konsumsi lycopene dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena kanker. Juga melawan kerusakan sel yang menyebabkan penyakit katarak hingga jantung.
5. Mangga
Foto: iStock
|
Lalu bagaimana dengan mangga? Kulit mangga yang berwarna hijau, kekuningan, dan kadang oranye atau merah juga memiliki nutrisi. Beberapa yang terkandung adalah serat, vitamin A, C, E dan B6. Juga mineral seperti potasium dan tembaga.
Selain itu, Health Line (9/9) mengungkap kulit mangga tinggi kandungan triterpenes dan triterpenes. Dua senyawa ini bersifat antikanker dan antidiabetes. Meski nutrisinya baik, banyak orang tak suka mengonsumsi kulit mangga karena rasanya tidak enak.
Untuk mengakalinya, Anda bisa memasukkan irisan kulit mangga ke dalam racikan smoothies. Cita rasa pahitnya akan tertutupi rasa bahan smoothies yang lain. Kalau mau memakannya utuh, gigitlah kulit mangga bersama dengan daging buahnya. Hanya saja pastikan Anda sudah mencuci mangga dengan benar agar pestisida dan kotoran lainnya hilang.
Halaman 2 dari 6