Meski Sepele, 5 Kesalahan Ini Sering Terjadi Saat Mengolah Ubi Jalar

Meski Sepele, 5 Kesalahan Ini Sering Terjadi Saat Mengolah Ubi Jalar

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Senin, 09 Sep 2019 15:50 WIB
Meski Sepele, 5 Kesalahan Ini Sering Terjadi Saat Mengolah Ubi Jalar
Foto: iStock
Jakarta - Ubi jalar adalah sumber karbohidrat enak, murah, dan mudah didapat. Agar nutrisinya maksimal dan rasanya enak, perhatikan cara memilih hingga mengolah ubi jalar.

Ubi jalar atau Ipomoea batatas konon ditemukan 8.000 tahun lalu di Amerika. Tapi ubi jalar juga mudah tumbuh dan dikonsumsi banyak orang Indonesia. Dengan tekstur empuk dan rasa manis, ubi jalar kerap jadi pilihan camilan sehat.

Mengolah ubi jalar juga mudah. Salah satu yang paling sering dipraktekkan adalah dengan merebus atau memanggangnya. Meski identik sebagai makanan 'ndeso', siapa sangka ubi jalar rebus memiliki banyak manfaat kesehatan. Bahkan banyak orang di negara Barat menggolongkan ubi jalar sebagai superfood.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menggunakan ubi jalar sebagai alternatif kentang yang dianggap lebih tinggi serat. Konsumsi ubi jalar juga memiliki banyak manfaat sehat lain seperti mencegah kanker, menghindari stress, hingga menyehatkan mata karena tinggi vitamin A.

Supaya seluruh manfaat sehat ubi jalar bisa dirasakan dengan maksimal dan rasanya enak, Anda perlu memperhatikan beberapa hal saat mengolahnya. Hindari beberapa kesalahan seperti yang diungkap Taste of Home (9/9) berikut.

1. Memilih ubi jalar yang memar dan cacat

Foto: iStock
1. Memilih ubi jalar yang memar dan cacat
Saat memilih ubi jalar, pilihlah yang permukaannya mulus. Hindari ubi jalar yang permukaannya sudah memar atau cacat karena pertanda kualitas ubi jalar sudah menurun. Pilih juga yang teksturnya keras sebagai ciri ubi jalar tua.

Hindari juga memilih ubi jalar yang terlalu enteng. Ubi jalar yang bagus adalah yang bobotnya berat di tangan. Hal ini menandakan kandungan cairan di dalam ubi masih banyak. Alias ubi jalar tidak kering. Pilih juga yang ukurannya sedang untuk mendapat ubi manis dengan tekstur creamy. Sebaliknya, ubi yang terlalu besar biasanya rasanya hambar.

Soal menyimpan pun tak kalah penting. Simpan ubi jalar di area dapur yang sejuk dan gelap. Menyimpan ubi jalar di tempat ini akan membuatnya semakin lembut dan manis. Jangan menyimpan ubi jalar di kulkas karena bisa membuat struktur ubi berubah hingga mengeras di bagian tengah nantinya.

2. Tidak mencuci ubi jalar

Foto: iStock
2. Tidak mencuci ubi jalar
Penting diketahui kalau ubi jalar adalah umbian yang berasal dari dalam tanah. Karenanya sangat disarankan mencuci ubi jalar sebelum mengolahnya. Cara ini bisa menyingkirkan berbagai kotoran yang tersisa.

Lebih baik lagi kalau mencuci ubi jalar dengan cara menyikat permukaanya. Gunakanlah air bersih yang mengalir supaya seluruh kotoran langsung terbuang begitu Anda menyikatnya. Jika menggunakan air dalam wadah, bukan tidak mungkin kotoran tersebut kembali menempel meski sudah disikat.

Dalam langkah ini juga perlu membuang bagian ubi jalar yang menghitam atau mulai membusuk, jika ada. Biasanya ubi jalar juga masih ada yang bergetah karena terlalu muda. Ubi yang bergetah atau masih muda tersebut sebaiknya juga tidak diolah terlebih dulu karena rasanya sangat hambar.

3. Mengupas kulitnya

Foto: iStock
3. Mengupas kulitnya
Kulit ubi jalar kerap dibuang begitu saja, padahal kulit tersebut juga bisa dikonsumsi usai direbus atau dipanggang. Kulit ubi jalar mengandung asam kafeik yang tinggi antioksidan. Asam kafeik juga merupakan asam fenolik yang bisa menjadi perisai terhadap serangan virus dan mencegah kanker.

Selain itu, kulit ubi jalar tinggi serat, antioksidan dan beragam vitamin serta mineral. Mulau dari potassium, mangan, vitamin A, C, dan E yang semuanya baik untuk kesehatan. Mempertahankan kulit ubi jalar saat memasaknya juga merupakan cara menjaga kelembapan 'daging' ubi jalar.

Dalam kaitannya dengan penurunan berat badan, ahli gizi juga menyarankan konsumsi ubi jalar plus kulitnya. Sebab sebagian besar serat pangan pada ubi jalar ada pada kulit. Seat ini bantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Sebagai informasi, makan 1 ubi jalar panggang dengan kulitnya membuat Anda mengasup 3,3 gram serat. Jumlah ini lebih tinggi dibanding jika Anda makan ubi jalar tanpa kulit yang hanya mengandung 2,5 gram serat.

4. Menyimpan potongan ubi jalar tanpa air

Foto: iStock
4. Menyimpan potongan ubi jalar tanpa air
Kerap kali ubi jalar sudah dipotong kecil-kecil agar mudah diolah jadi beragam masakan. Biasanya hal ini dilakukan seseorang untuk menghemat waktu masak. Namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanannya. Hindari menaruh potongan ubi jalar langsung dalam wadah.

Cara terbaik adalah menyimpannya di wadah bersama air dingin, lalu simpan di kulkas. Cara ini bisa menjaga kelembapan potongan ubi jalar yang cepat mengering setelah dipotong.

Kesalahan lain yang juga banyak dilakukan adalah merebus ubi jalar untuk diolah jadi pie. Cara ini ternyata bisa membuat pie jadi berair nantinya. Alih-alih merebus ubi jalar untuk pie, panggang saja ubi jalar untuk meningkatkan konsentrasi rasa manisnya.

5. Menggunakan microwave untuk memanggang ubi jalar

Foto: iStock
5. Menggunakan microwave untuk memanggang ubi jalar
Ingin yang praktis, banyak orang memilih memanggang ubi jalar di microwave. Hal ini tidak tepat karena microwave tidak bisa mematangkan ubi jalar dengan sempurna. Akan masih ada bagian ubi jalar yang menntah atau keras.

Cara terbaik adalah memanggang ubi jalar di oven. Panggang selama 45 menit untuk mendapat hasil yang sempurna. Agar tidak repot, Anda bisa memanggangnya sekaligus dalam jumlah banyak. Jika tak langsung dimakan, sisanya bisa disimpan di kulkas. Ubi jalar yang sudah matang bisa bertahan 1 minggu di kulkas.

Terakhir, hindari kesalahan tidak mengecek kematangan ubi jalar. Seharusnya ubi jalar empuk dan lembut, bukan keras dan renyah. Anda perlu mengecek tingkat kematangan ubi jalar rebus atau panggang. Minimal waktu yang dibutuhkan adalah 45 menit, namun karena ukuran dan ketebalan tiap ubi jalar berbeda, Anda perlu menyesuaikannya.

Dengan garpu, tusukkan 'daging' ubi jalar. Lihat apakah bagian dalam ubi jalar sudah empuk atau lembut. Jika belum, Anda bisa melanjutkan proses memasak hingga mencapai hasil yang diinginkan.
Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads