Melahirkan Caesar Seperti Raisa, Sembuhkan Luka dengan 5 Makanan Ini

Melahirkan Caesar Seperti Raisa, Sembuhkan Luka dengan 5 Makanan Ini

Lusiana Mustinda - detikFood
Rabu, 13 Feb 2019 19:20 WIB
Melahirkan Caesar Seperti Raisa, Sembuhkan Luka dengan 5 Makanan Ini
Foto: detikfood
Jakarta - Raisa Andriana sudah melahirkan anak pertamanya. Melahirkan secara caesar, ini 5 makanan yang perlu dimakan pasca operasi. Agar luka bekas jahitan cepat kering.

Penyanyi bersuara emas ini dikabarkan melahirkan anak perempuan. Melahirkan secara caesar memang membutuhkan waktu pemulihan yang agak lama. Berikut ini beberapa makanan yang tinggi zat gizi untuk mempercepat penyembuhan luka pasca operasi sekaligus sangat baik untuk menunjang kualitas ASI.

1. Makanan tinggi protein

Foto: Instagram
Protein dapat membantu pertumbuhan sel-sel jaringan baru yang mempercepat proses penyembuhan. Makanan dengan kandungan tinggi protein sangat tepat untuk perbaikan jaringan dan mempertahankan kekuatan otot pasca operasi.

Wanita yang melahirkan dengan cara caesar disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein seperti putih telur dan ikan gabus. Dalam sehari sangat disarankan untuk menikmati 4 butir telur rebus.

Selain protein, kalsium juga dapat membantu perkuat tulang dan gigi, mengendurkan otot, membantu pembekuan darah dan mencegah osteoporosis. Selama menyusui, 250 hingga 350 mg kalsium akan ditransfer ke bayi yang baru lahir melalui ASI.

Selain itu, kacang-kacangan dan susu juga bisa jadi sumber protein yang sangat baik untuk ibu menyusui.

Baca juga: So Sweet! Hamish dan Raisa Kompak Masak Bareng di Rumah

2. Sayur dan buah

Foto: iStock
Vitamin yang kaya akan antioksidan dapat membantu perbaiki jaringan. Vitamin membantu produksi kolagen dalam tubuh untuk membangun jaringan parut, ligamen dan kulit baru. Sayuran seperti brokoli, bayam dan daun fenugreek adalah sumber vitamin A dan C yang baik, kalsium dan juga zat besi.

Buah-buahan seperti jeruk, pepaya, semangka, stroberi dan ubi mengandung vitamin C yang dapat memerangi infeksi dan memperkuat kekebalan tubuh.

Sayur dan buah juga tinggi akan serat. Serat merupakan nutrisi yang diperkukan untuk mencegah sembelit dan lancarkan pencernaan. Sembelit dapat menunda proses penyembuhan dengan memberi tekanan pada luka dan sayatan.

Buah-buahan dan sayuran dapat menambah pasokan serat dan membantu ringankan sembelit. Oat, lentil dan kacang-kacangan bisa ditambahkan ke dalam makanan Anda karena mengandung serat dan protein.

3. Makanan tinggi zat besi

Foto: iStock
Zat besi dapat membantu menjaga kadar hemoglobin dan bisa mendapatkan kembali darah yang hilang selama proses persalinan. Zat besi juga dapat membantu fungsi sistem kekebalan tubuh. Makanan seperti kuning telur, daging merah, tiram, hati dan buah-buahan kering merupakan sumber zat besi yang tinggi.

Asupan zat besi yang direkomendasikan untuk wanita di atas 19 tahun adalah 9 mg per hari. Agar penyerapan zat besi bisa secara optimal diserap tubuh, pastikan Anda juga mengonsumsi makanan sumber vitamin C seperti buah jeruk hingga pepaya.

Meskipun fungsinya penting dan sangat baik untuk kesehatan. Akan tetapi perlu diperhatikan jumlahnya ya. Konsumsi zat besi yang berlebihan dapat menyebabkan konstipasi yang membuat perut dan sistem pencernaan Anda terganggu.

4. Susu dan produk turunannya

Foto: iStock
Susu, keju dan yogurt mengandung protein, kalsium, vitamin B dan D. Susu sangat penting untuk ibu menyusui dan setidaknya 500 ml produk susu harus dikonsumsi setiap hari. Rutin mengonsumsi susu dan makanan tinggi kalsium juga bisa membantu menunjang kualitas ASI.

Kalau seorang ibu menyusui kekurangan kalsium, tentu ini akan membahayakan. Pasalnya, jika kalsium dalam tubuh kita berkurang, maka akan diambil dari tulang serta gigi sehingga dapat berpotensi alami risiko osteopenia ataupun osteoporosis di hari tua.

5. Cairan

Foto: iStock
Minum banyak cairan akan membantu mencegah dehidrasi dan sembelit. Asupan cairan yang baik dapat membantu memperlancar buang air besar dan membantu pemulihan pasca operasi. Cairan seperti air kepala, susu, jus, teh herbal dan sup merupakan sumber zat gizi yang baik. Selain itu, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi air mineral 8 hingga 10 gelas setiap hari.

Cairan yang diperkaya dengan kalsium seperti yogurt dan susu juga dapat meningkatkan produksi ASI. Mengonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh dan minuman berenergi sebaiknya dihindari.

Baca juga: Mengintip Keseruan Hamish Daud dan Raisa Membuat Masakan India
Halaman 2 dari 6
(lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads