Kentang goreng jadi camilan enak yang banyak disukai. Dalam artikel New York Times baru-baru ini, profesor Eric Rimm yang merupakan profesor nutrisi di Fakultas Kesehatan Masyarakt Universitas Harvard menyarankan akan lebih baik jika seseorang hanya konsumsi enam potong kentang goreng. Konsumsi ini dikaitkan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular, obesitas dan diabetes.
Baca juga: Pria Ini Hanya Makan Chicken Nugget dan Kentang Goreng Selama 20 Tahun
Menurut Departemen Pertanian, saat ini orang Amerika mengonsumsi kentang lebih banyak daripada sayuran. Dua pertiga dalam bentuk kentang goreng, keripik atau kentang olahan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tidak banyak orang yang mengembalikan tiga perempat porsi saat memesan kentang goreng. Saya pikir akan lebih baik jika Anda menikmatinya dengan salad dan enam potong kentang goreng," jelas Rimm dalam nytimes.
Membaca saran dari Rimm, salah satu netizen pun berkata,"Siapa alien yang mereka wawancarai ini?," tanya seorang netizen.
Bahkan netizen lainnya pun juga memberi komentar,"Hanya boleh enam potong kentang goreng? Mereka buruk untuk Anda, tetapi makan enam potong justru terdengar seperti penyiksaan".
![]() |
Senada dengan pendapat Rimm, Tracy Lockwood Beckerman, seorang ahli gizi yang terdaftar do New York City mengatakan kepada Independent (02/12) bahwa Anda harus menghindari kentang goreng yang disiriam dengan saus seperti gravies, keju serta bumbu asin yang biasanya disajikan dengan kentang panggang atau sebagai teman cocolan kentang goreng. Jika ingin makan, sebaiknya konsumsilah kentang goreng tanpa garam.
Dia menyarankan untuk menuangkan garam di tangan Anda. "Kentang goreng yang sudah dicampurkan dengan garam bisa meningkat resiko Anda sulit berhenti mengonsumsinya," jelasnya.
Beckerman juga menyarankan untuk kombinasikan kentang goreg dengan makanan anti inflamasi seperti protein tanpa lemak, sayuran dan kacang-kacangan. Dengan cara ini Anda akan lebih mudah mengontrol makan kentang goreng secara berlebih.
Baca juga: Kentang Goreng Kembali Diperdebatkan Kali Ini Tentang Namanya (lus/odi)