Diet Mediterania merupakan rekomendasi asupan nutrisi yang terinspirasi dari pola makan tradisional masyarakat Italia selatan, Yunani, dan Spanyol. Kunci utama diet ini, konsumsi sayuran, buah, dan minyak zaitun.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine tahun 2013, dikatakan diet Mediterania bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Diet ini juga mendorong masyarakat lebih hemat sekaligus menjaga pola makan sehat.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam acara American Society of Endorinology 2018, menunjukkan bahwa menerapkan pola diet Mediterania dapat membantu melindungi wanita setelah menopause dari osteoporosis. Umumnya osteoporosis menyebabkan tulang menjadi rapuh dan kero[pos, yang disebabkan oleh kekurangan kalsium dan vitamin D.
Dikabarkan Delish (22/03), diet Mediterania ini menerapkan asupan buah-buahan, sayuran, ikan, alpukat, gandum utuh, daging merah, dan produk susu yang kaya akan vitamin, serat, dan asam lemak omega yang sehat. Pola makan ini dapat menjaga berat badan tetap ideal dan tubuh sehat. Juga melindungi tubuh dari penyakit jantung, sekaligus membantu mempertahankan hilangnya massa otot dan kepadatan tulang.
![]() |
"Kami menemukan bahwa diet Mediterania dapat menjadi strategi non-medis yang berguna untuk pencegahan osteoporosis dan patah tulang pada wanita pasca menopause," jelas Dokter Thais Rasia Silva, selaku salah satu peneliti utama dari studi ini.
Jika Anda ingin menerapkan pola diet Mediterania, mulailah mengonsumsi kacang, biji-bijian, ikan segar, sayuran, dan buah-buahan dalam menu harian.
Baca Juga: Inilah Penjelasan Mengapa Diet Mediterania Memiliki Banyak Manfaat Kesehatan (dvs/odi)