Hindari 6 Kombinasi Makanan Ini Karena Bisa Menghambat Penyerapan Nutrisi

Hindari 6 Kombinasi Makanan Ini Karena Bisa Menghambat Penyerapan Nutrisi

Maya Safira - detikFood
Rabu, 20 Sep 2017 17:47 WIB
Hindari 6 Kombinasi Makanan Ini Karena Bisa Menghambat Penyerapan Nutrisi
Foto: iStock
Jakarta - Pilihan makanan bisa berpengaruh pada kesehatan. Karena itu, kombinasi bahan yang salah justru bisa mengganggu penyerapan nutrisi.

Ada paduan makanan sehari-hari yang ternyata kurang baik. Bright Side merangkum 8 kombinasi makanan yang ternyata kurang menyehatkan. Berikut beberapa diantaranya.

Baca juga: Sebaiknya Hindari Mengonsumsi Yogurt Bersama Susu, Ini Alasannya

1. Susu dan kakao

Foto: iStock
Kakao kaya akan asam oksalat yang menghambat penyerapan kalsium. Ketika dikombinasikan dengan kalsium, asam ini berkontribusi pada pembentukan kristal oksalat. Bright Side menyebut ini kurang baik untuk ginjal jika dalam jumlah berlebih. Tentu saja segelas susu cokelat tak akan bermasalah bagi Anda. Namun sebaiknya lebih hati-hati, khususnya bagi yang punya masalah ginjal.

Tips: Lemak mempermudah penyerapan oksalat. Jadi jika Anda rawan batu ginjal, buat cokelat dengan susu skim.

2. Salad dan lemon atau saus cuka

Foto: iStock
Banyak vitamin dan nutrisi penting lainnya (seperti karotenoid) ada pada sayuran dan sayuran hijau. Ini memerlukan lemak untuk penyerapan yang tepat. Tiap kali menambahkan lemon atau cuka saja pada salad, bisa menyisihkan banyak elemen sehat.

Tips: Kalau tidak suka dengan minyak sayur, Anda bisa menambahkan produk lemak lain pada salad. Misalnya alpukat, zaitun atau kacang-kacangan.

3. Pasta keju dan tomat

Foto: iStock
Karbohidrat berpati dalam pasta mulai diolah sejak di mulut. Ini dilakukan oleh bantuan fermentasi khusus, ptyalin, yang ditemukan dalam air liur. Sementara tomat mengandung asam (malic, oxalic, citric) yang bahkan dalam jumlah kecil bisa memecah fermentasi tersebut. Ini menyebabkan terhambatnya pencernaan pati. Protein yang ditemukan dalam keju juga bisa memperburuk hal ini.

Tips: Sayuran segar atau sayur panggang yang tidak bersifat asam bisa jadi tambahan untuk pasta. Begitu juga sayuran hijau seperti basil.

4. Sereal dan jus jeruk

Foto: iStock
Sereal dan jus jeruk termasuk sarapan populer. Tapi ini tidak memberi dorongan energi karena bisa menyebabkan ketidaknyamanan perut. Asam dalam jus jeruk secara drastis menurunkan aktivitas enzim yang bertanggung jawab untuk memecah karbohidrat. Untuk alasan sama, tidak direkomendasikan menggabungkan biji-bijian dengan buah asam atau berry.

Tips: Lebih baik konsumsi segelas jus jeruk atau jus buah lainnya satu jam setelah makan.

5. Pizza dan soda

Foto: iStock
Kombinasi karbohidrat, protein dan pati memakan banyak energi tubuh untuk dicerna. Tambahan lagi gula dalam soda bisa memperlambat kerja perut. Ini mengakibatkan perut terasa berat dan kembung. Selain itu, gula tidak bisa sampai ke usus dimana bahan tersebut perlu dicerna. Akibat dari perut yang penuh. Kombinasi faktor-faktor ini bisa menyebabkan masalah perut jika mengonsumsinya terlalu sering.

Tips: Makanan tinggi gula sebaiknya dikonsumsi 1-1,5 jam setelah makan.

6. Roti dan selai

Foto: iStock
Tepung terigu rafinasi dikombinasikan dengan bahan manis bisa menyebabkan lonjakan glukosa yang cepat. Ini memberikan dorongan energi hanya dalam waktu singkat. Kemudian diiukuti rasa lelah dan mood yang buruk. Alasan lainnya terkait kombinasi ini yaitu ketidaknyaman di perut. Akibat adanya paduan adonan mengandung ragi dan gula. Bright Side mengatakan biasanya tidak direkomendasikan konsumsi roti dengan selai saat perut masih kosong.

Tips: Ganti roti dengan roti gandum utuh. Khususnya jika ini tidak mengandung ragi. Selain bisa juga diganti madu karena baik untuk perut dan dianggap lebih sehat.
Halaman 2 dari 7
(msa/odi)

Hide Ads