Saran Ahli Gizi Makan Sate Kambing Cukup 10 Tusuk Saja, Ini Sebabnya

Olahan Daging Idul Adha

Saran Ahli Gizi Makan Sate Kambing Cukup 10 Tusuk Saja, Ini Sebabnya

Lusiana Mustinda - detikFood
Jumat, 01 Sep 2017 14:38 WIB
Foto: detikFood
Jakarta - Nyam! Idul Adha memang enaknya menyantap hidangan berbahan kambing. Agar kolesterol tak melonjak tinggi, sebaiknya ikuti saran dari ahli gizi ini!

Daging hewan kurban biasanya diolah menjadi beragam olahan kambing. Tak selalu sate, ada juga yang mengolah gulai, kari hingga sop kambing. Terlalu banyak konsumsi daging kambing juga bisa berefek ke tubuh yang terasa agak panas. Ini dikarenakan karena konsumsi lemak daging yang terlalu tinggi.

"Kalau makan daging kambing biasanya diolah dengan lemaknya. Daging kambing kalo dibikin sate atau tongseng tidak hanya dagingnya saja tapi lemaknya juga agar rasanya gurih. Kalau dikonsumsi berlebihan, pasti akan lebih panas karena kandungan lemaknya bukan masuk langsung ke pembuluh darah tapi dia akan masuk ke sistem limfatik dulu sebelum dia meningkatkan kadar lemak darah," jelas Prof. Dr. Nuri Andarwulan (Direktur SEAFAST Center).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: detikFood

Daging kambing termasuk kelompok daging merah itu dikelompokkan dengan sapi, kerbau, unta memiliki karakteristik yang sama. Kalau dari segi tips untuk konsumsi, sepertinya kalau orang Indonesia tidak makan daging kambing setiap hari.

"Tapi dalam kesempatan ada daging kambing berlimpah, sebaiknya selalu sadari makan sate kambing 10 tusuk saja, jangan berlebihan. Karena dalam sekali waktu makan amat sangat banyak bisa meningkatkan kolesterol sangat cepat. Kalau penderita tekanan darah tinggi sebaiknya dihindari," Prof. Dr. Nuri Andarwulan (Direktur SEAFAST Center).

Soal porsi, Nuri mengatakan bahwa porsi 10 tusuk dalam waktu satu hari tidak masalah. "Tapi kalau siang sate, malam gule dan paginya makan sop kambing sehari itu sudah sangat tinggi jumlahnya," tambah Nuri. (lus/odi)

Hide Ads