Mengasup Banyak Protein Bisa Picu Gangguan Ginjal hingga Bau Mulut

Mengasup Banyak Protein Bisa Picu Gangguan Ginjal hingga Bau Mulut

Regita Lorena - detikFood
Kamis, 13 Jul 2017 12:28 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Protein adalah nutrisi yang sangat penting bagi manusia. Akan tetapi, terlalu banyak asupan protein tidak selalu baik bagi tubuh.

Protein dibutuhkan bagi tubuh untuk pembentukan otot dan juga pembuatan sel darah merah. Orang-orang yang membatasi asupan lemak dan karbohitdrat untuk tujuan menurunkan berat badan akan konsumsi lebih banyak protein untuk sumber energi.

Baca juga : Ginjal Menjadi Lebih Sehat dengan Asupan 4 Makanan Lezat Ini

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikan salmon yang mengandung tinggi protein.Ikan salmon yang mengandung tinggi protein. Foto: iStock

Kekurangan protein dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan. Bahayanya beurpa menurunnya fungsi otak, sulit tidur, anemia, dan lemah. Akan tetapi, kelebihan protein juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Dikutip dari times of india (7/4) menurut DRI (Dietary Reference Intake), 0,8 gram protein dibutuhkan per kilogram berat badan. Rata-rata 56 gram protein per hari untuk orang yang banyak istirahat dan 46 gram protein untuk oang yang jarang beristirahat. Untuk itu apapapun yang melebihi dari yang dibutuhkan terbukti dapat berbahaya bagi fungsi tubuh.

Berikut beberapa risiko jika kelebihan asupan protein pada tubuh.

1. Kerusakan ginjal

Saat konsumsi makanan berprotein, khususnya protein hewani, nitrongen yang merupakan zat sampingan juga ikut masuk ke dalam tubuh. Ginjal pun harus bekerja ekstra untuk menyaringnya agar tidak masuk ke dalam darah.

Berbeda dengan konsumsi protein secara normal, nitrogen yang masuk ke dalam tubuh akan keluar lewat urin sehingga tidak menjadi masalah bagi tubuh. Jika ginjal bekerja terlalu keras secara terus menerus, ginjal berisiko tinggi mengalami kerusakan fungsi.

Terlalu banyak makan protein bisa memicu gangguan pencernaan.Terlalu banyak makan protein bisa memicu gangguan pencernaan. Foto: iStock

2. Memicu penyakit pencernaan

Orang yang diet rendah karbohidrat dan mengonsumsi makanan berprotein tinggi sering mengalami sembelit dan kembung. Hal tersebut terjadi karena kekurangan asupan serat sehat, sehingga menyebabkan penyakit gangguan pencernaan.

3. Naiknya berat badan

Kelebihan asupan protein bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Protein biasanya dibutuhkan selama diet untuk membuat perut lebih kenyang sehingga tidak membutuhkan banyak makanan. Namun di sisi lain, jika konsumsi putih telur atau minuman protein secara berlebihan justru membuat tubuh lebih gemuk.

Sebuah studi yang dilakukan pada lebih dari 7.000 orang dewasa, ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi protein dalam surplus 90% lebih kemungkinan akan mengalami kelebihan berat badan. Dibandingkan dengan orang yang makan lebih sedikit.

Penyebab bau mulut, salah satunya adalah terlalu banyak makan protein.Penyebab bau mulut, salah satunya adalah terlalu banyak makan protein. Foto: iStock

4. Bau mulut

Ketika mengonsumsi banyak protein dan sedikit karbohidrat, tubuh mengalami fase yang disebut ketosis. Fase ini ditandai dengan dibongkarnya cadangan lemak untuk menghasilkan energi.

Hal ini sangat bagus untuk menurunkan berat badan. Namun tidak dengan bau mulut. Ini terjadi karena ketika membakar lemak tubuh juga memroduksi zat yang membuat bau mulut. Tidak peduli seberapa banyak menyikat, membersihkan atau membilas gigi dan mulut, itu tidak akan membantu karena bau berasal dari dalam tubuh.

5. Mood buruk

Jenis makanan yang dikonsumsi sangat berpengaruh pada hormon yang picu rasa bahagia. Otak membutuhkan karbohidrat untuk merangsang produksi hormon pengantur mood yang disebut serotonim. Jika karbohidrat tidak ada dalam tubuh, akan menyebabkan seseorang mudah tersinggung, mudah marah, dan bahkan depresi.
Hasil penelitian terakhir dari Australia menemukan bahwa mereka yang menerapkan diet rendah karbohidrat terpantau lebih emosional, daripada mereka yang menambahkan karbohidrat sedikit lebih banyak (tetap rendah lemak) pada diet mereka.

Dehidrasi bisa menjadi penyebab bau mulut.Dehidrasi bisa menjadi penyebab bau mulut. Foto: Thinkstock

6. Dehidrasi

Dehidrasi atau kekurangan cairan bisa menjadi salah satu masalah kesehatan. Para ahli mengatakan, saat ginjal terus bekerja untuk mengurangi kelebihan protein dan limbah nitrogen, orang akan cenderung sering buang air kecil dan akhirnya merasa lebih haus.

Baca juga : Agar Tak Dehidrasi, Begini Cara Benar Penuhi Kebutuhan Air Selama Berpuasa (lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads