.webp)
Makan pizza biasanya dilakukan sebagai camilan, atau makan siang atau makan malam. Jarang orang menikmati pizza sebagai menu harian, apalagi selama sebulan.
Seorang mahasiswi calon PhD dari jurusan food and sensory science bernama Molly ingin membuktikan bahwa makan pizza menyehatkan. Iapun makan pizza untuk sarapan, makan siang dan makan malam selama sebulan. Sementara untuk camilan ia makan makanan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: apizzamylife.weebly.com |
'Saya selalu berpikir pizza punya reputasi sebagai makanan tak sehat. Saya bertujuan ingin memperlihatkan jika Anda dapat makan pizza dalam diet seimbang. Dengan tetap mempertahan dan membuktikan melalui ukuran berat, lemak tubuh, tekanan darah, dan lain-lain selama makan pizza,' demikian tulis Molly dalam blognya 'A Month Of Only Pizza'.
Pola makan pizza ini akan dijalani selama sebulan, menurut laporan foodbeast (20/4). Di dalam blognya Molly mencatat berat badannya, olahraga yang dilakukan tiap hari, biaya untuk biaya pizza, bagaimana ia merasakan perutnya dan juga jumlah potongan pizza yang dimakan tiap hari berikut tambahan bahan lainnya.
 Foto: apizzamylife.weebly.com |
Selain membeli pizza dari Papa John's dan California Kitchen Pizza, Molly juga membuat sendiri pizzanya. Sebagai makanan selingan ia juga makan muffin, apel, granola bar, pisang dan minum kopi. Ia juga meracik pizza sendiri dengan bahan bayam, ubi, kentang, telur, keju, dan lain-lain.
Molly mengalami penurunan berat badan sekitar 1 kg pada hari keempat. Hari selanjutnya ia belum memberikan info tentang berat badannya. Sebenarnya tujuan dari pola makan atau diet ini adalah memperlihatkan jika diet dilakukan dengan pola makan dan olahraga teratur akan bisa turunkan berat badan. Tubuh juga akan tetap sehat tanpa efek samping.
Pizza dipilih sebagai makanan diet tak lain karena Molly suka pizza. Sedangkan ilmu pangan yang dipelajari dipakai untuk menganalisa pola dietnya. (odi/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN