Informasi seputar pola makan sehat kini sangat mudah dicari. Namun tidak semuanya berdasarkan bukti nyata. Kristin Kirkpatrick, MS, R.D., dari Cleveland Clinic Wellness Institute, misalnya, punya pasien yang ingin meningkatkan kesehatan tapi justru salah mendapat informasi di internet. Karena itu, ia mencoba menepis 5 mitos populer seperti dirangkum Today.com (9/4) berikut.
1. Konsumsi banyak protein untuk menurunkan berat badan
Foto: iStock
|
Menurut Kristin, diet dengan banyak konsumsi hewani bisa memicu masalah lebih besar. Seperti peningkatan risiko kematian dan kanker. Para ahli pun sering mempertanyakan keberlangsungan dari diet tinggi protein.
Kristin mengatakan konsumsi protein memang punya manfaat untuk berat badan. Tapi seimbangkan dengan makronutrien lain. Pertimbangkan juga konsumsi protein yang bersumber dari tanaman dan ikan.
2. Jika ingin mengonsumsi seluruh nutrisi makanan, harus konsumsi mentah
Foto: iStock
|
Faktanya, beberapa makanan lebih baik diserap ketika dikukus (contohnya brokoli) atau dimasak (seperti tomat). Makanan mentah memang kebanyakan baik, tapi sesekali Anda perlu mengolahnya untuk memungkinkan senyawa bermanfaat muncul.
3. Minyak kelapa merupakan makanan ajaib
Foto: iStock
|
Kristin tidak menyarankan untuk menghindari konsumsi minyak kelapa. Akan tetapi ia tidak menganjurkan memasukkan minyak kelapa di semua makanan karena tidak membantu memperpanjang usia. Di sisi lain, penelitian tentang manfaat minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian dan lemak ikan sudah ditemukan.
4. Penting untuk detoks setidaknya sebulan sekali
Foto: iStock
|
5. Sarapan jadi makanan paling penting dalam sehari
Foto: iStock
|
Karena ulasan penelitian yang menyebut sarapan sebagai makan paling penting dalam sehari tidak sekuat yang orang-orang pikirkan. Kebanyakan studi itu didanai orang yang diuntungkan dari kebiasaan sarapan "tradisional".
Sebaliknya, Kristin mengatakan pada pasien untuk makan ketika merasa lapar. Mereka juga perlu lebih fokus pada kualitas makanan dibandingkan waktu makannya.