Wanita Lebih Alami Resiko Kesehatan Jika Makan Mie Instan Dibanding Pria

Wanita Lebih Alami Resiko Kesehatan Jika Makan Mie Instan Dibanding Pria

Annisa Trimirasti - detikFood
Sabtu, 18 Mar 2017 10:10 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Semua orang tahu makan mie instan tidak sehat.Namun peneliti sebut wanita punya risiko kesehatan lebih besar konsumsi mie instan dibanding pria.

Telah dikonfirmasi seberapa berbahayanya makanan kemasan siap saji. Dikabarkan oleh Popsugar (15/3/17), studi dalam Journal of Nutrition mengaitkan konsumsi mie instan dengan risiko penyakit jantung, terutama pada wanita.

Peneliti melakukan studi di Korea Selatan,negara dengan konsumsi mie instan tertinggi di dunia, pada lebih dari 10700 orang usia antara 19 tahun hingga 64 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita Lebih Alami Resiko Kesehatan Jika Makan Mie Instan Dibanding PriaFoto: iStock
Studi menyebutkan wanita yang sering mengonsumsi mie instan lebih mungkin mengalami sindrom metabolik. Kelompok faktor risiko termasuk obesitas, tekanan darah, kolesterol, dan gula darah tinggi, serta meningkatkan risiko penyakit jantung.

Efek berbahaya tersebut didominasi oleh wanita, bukan pria. Ada bagian studi yang menyebutkan wanita, bukan pria, yang makan mie instan paling tidak 2 kali seminggu. Menunjukkan punya risiko 68% lebih tinggi akan sindrom metabolik', yaitu sindrom yang dapat meningkatkan risiko sakit jantung dan stroke.

Walaupun memang punya kadar garam tinggi, penyebab utama bahaya ini adalah produk mie itu sendiri.

Dalam studi lain oleh Dr. Braden Kuo, direktur bagian laboratorium gastrointestinal motility di Massachusetts General Hospital, Harvard University, dilakukan uji cerna pada mie dan hasilnya meresahkan.

Dr. Kuo menggunakan kamera kecil untuk mempelajari pemecahan mie instan dalam usus dan ditemukan sulit bagi tubuh untuk mencerna mie instan.

Wanita Lebih Alami Resiko Kesehatan Jika Makan Mie Instan Dibanding PriaFoto: iStock
Pengawet bernama TBHQ, yang ditemukan pada banyak makanan olahan, memperpanjang umur simpan makanan berlemak dan membuatnya lebih sulit untuk dicerna. Dan pengawet ini adalah satu dari banyak bahan dalam mie instan.

Namun jika tidak bisa lepas dari mie instan, Dr. Frank B. Hu, profesor tentang nutrisi dan epidemiologi di Harvard, mengatakan sekali atau 2 kali sebulan makan mie instan tidak jadi masalah. Tetapi jika beberapa kali dalam seminggu bisa timbulkan masalah kesehatan.

Orang tetap boleh makan mie instan namun secara terkontrol dalam jumlah sedang. (lus/odi)

Hide Ads