Inilah 6 Tahapan Pengolahan Beras Superfood Sebelum Jadi Nasi Pulen

Laporan dari Tokyo

Inilah 6 Tahapan Pengolahan Beras Superfood Sebelum Jadi Nasi Pulen

Lusiana Mustinda - detikFood
Minggu, 05 Mar 2017 14:22 WIB
Inilah 6 Tahapan Pengolahan Beras Superfood Sebelum Jadi Nasi Pulen
Foto: Detikfood
Jakarta - Sebutir nasi pulen Jepang memerlukan proses yang panjang. Dikenal sebagai nasi kaya nutrisi, inilah proses pengolahan beras enak ini.

Punya cabang pabrik di beberapa daerah seperti Wakayama, Fukushima hingga Shiratama. Inilah beberapa tahapan pengolahan beras Jepang Kinmemai Better White dan Kinmemai Better Brown.

1. Pemisahan awal

Foto: admin
Beras yang sudah di pisahkan gabahnya ini datang dari petani di Akita Perfectur, Jepang akan di seleksi dan dimasukkan ke dalam alat pemisah kotoran. Setelah beras terseleksi, jerami, daun, batang, batu hingga debu akan dipisahkan dengan alat ini.

Alat ini merupakan alat yang diciptakan oleh Toyo Rice Corporation pada tahun 1961. Terlihat beras dan batu serta partikel selain beras dapat dengan mudah terpisah.

2. Cek kualitas

Foto: iStock
Ada beberapa indikator yang dicek di sini. Salah satunya adalah cek bentuk, warna beras hingga kelembabapan ataupun kandungan air beras. Toyo Rice Corporation sangat memperhatikan kualitas, misalnya saja jika beras mengandung kadar air yang cukup tinggi, beras harus disimpan di ruangan bertemperatur hangat. Jika mengandung banyak air lebih dari 14.5 persen maka beras akan dikembalikan lagi ke petani.

Sehingga setiap butir berasnya harus mengandung kurang dari 14.5 persen air agar kualitasnya tetap bagus. Selain kandungan air, di ruangan ini juga dicek tes kualitas rasa dan umami.

3. Proses polishing modern

Foto: Detikfood
Ini adalah ruangan pertama untuk proses buffing atau polishing modern yang digunakan untuk menciptakan Kinmemai Better White dan juga Kinmemai Better Brown. Dengan menggunakan mesin khusus, proses seleksi debu hingga lapisan terluar dari beras akan hilang.

Mesin ini dibuat dengan lubang yang sangat kecil berbentuk seperti saringan, sehingga pengelupasan kulit terluarnya hanya sedikit dan tetap dapat mempertahankan germ dan juga sub aleuron sehingga nutrisinya tetap terjaga. Dalam tahapan ini, beras belum bisa dikatakan free rinse (atau tanpa dicuci) karena masih terdapat sedikit dedak.

4. Pemisahan lapisan husk

Foto: detikfood
Husk (kulit ari) yang masih terkandung dalam beras akan membuat teksturnya lengket atau agak berlilin. Sehingga untuk menghilangkannya, diperlukan proses pemisahan kembali. Beras akan dialirkan melalui saluran dengan bantuan udara ke mesin selanjutnya. Pemisahan husk ini dilakukan di dalam mesin, sehingga pemantauannya hanya bisa dilihat dari kamera monitor.

Setelah dilakukan proses ini, husk (kulit ari) akan terpisah. Sehingga hasil akhir beras akan lebih bersih dan tidak perlu dicuci saat proses pemasakan. Husk atau kulit ari ini nantinya akan dikembangkan menjadi pupuk dan juga pakan ternak.

5. Pemilihan ukuran dan warna

Foto: admin
Lanjut ke tahap selanjutnya, kami melihat ruangan yang berisi mesin untuk memilah beras sebelum memasuki tahap akhir. Di sini, beras yang bentuknya tidak sesuai ataupun pecah akan disortir. Sedangkan warna yang tidak putih atau tidak sesuai kriteria akan dipisahkan. Selain itu, komponen partikel lain yang mungkin ada seperti debu hingga rambut ataupun kayu masih akan dikontrol.

Hasil dari pecahan beras ataupun beras dengan warna berbeda tidak akan dibuang. Ini akan dimanfaatkan untuk produk baru yaitu teh beras Jepang dan juga tepung beras.

6. Pengemasan

Foto: detikfood
Setelah semuanya selesai, beras yang siap dijual akan dikemas dalam kemasan dan dipress dengan meminimalisir udara di dalamnya. Proses quality control dilakukan pada setiap tahapan pembuatan beras, termasuk dalam pengemasan.
Halaman 5 dari 7
(msa/odi)

Hide Ads