Meskipun Makan Banyak Tetap Kurus, Ini Penyebabnya (1)

Meskipun Makan Banyak Tetap Kurus, Ini Penyebabnya (1)

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 23 Feb 2017 18:33 WIB
Meskipun Makan Banyak Tetap Kurus, Ini Penyebabnya (1)
Foto: iStock
Jakarta - Punya teman yang makan banyak tetapi tetap kurus? Ternyata ada banyak hal yang membuat mereka memiliki keistimewaan ini.

Faktor genetis kerap disebut sebagai alasan utama mengapa seseorang tetap kurus meski sudah makan banyak. Selain faktor genetis, faktor yang diungkap The Daily Meal (21/2) berikut juga jadi penyebabnya.

1. Sadar akan asupan makanan

Foto: iStock
Kebanyakan orang tidak mempedulikan jumlah asupan makanan hariannya. Akibatnya mereka mengabaikan nilai kalori yang masuk hingga berujung pada kenaikan berat badan. Hal ini bisa dicegah dengan lebih memperhatikan jumlah makanan yang diasup setiap hari. Jika sudah banyak makan di siang hari, misalnya, Anda perlu membatasi asupan makanan di malam hari.

2. Sensitivitas hormonnya lebih tinggi

Foto: iStock
Hormon berperan penting dalam mengatur berat badan. Seseorang dengan sensitivitas hormon leptin lebih tinggi, contohnya, bisa lebih mudah mengurangi berat badan dan mengontrol rasa lapar.

Leptin dikenal dengan nama lain hormon kelaparan. Berupa protein yang memberi tahu otak jika seseorang punya cukup energi untuk disimpan di sel lemak. Energi ini digunakan untuk proses metabolisme tubuh seperti bernafas, mengalirkan darah, dan sebagainya.

Ketika kadar leptin di atas jumlah seharusnya, tubuh membakar energi dalam jumlah normal. Tetapi jika kurang, tubuh akan menyimpan energi dan menstimulasi rasa lapar. Beberapa orang bisa juga mengalami resisten terhadap leptin. Ini berarti tubuh mereka tidak akan merespon sesuai sinyal otak.

3. Kurang sensitif terhadap isyarat makanan

Foto: iStock
Ada perbedaan besar antara lapar dan nafsu makan. Lapar adalah kebutuhan fisik untuk makan, sementara nafsu makan adalah keinginan psikologis untuk makan. Beberapa orang mengalami kenaikan berat badan karena tidak bisa membedakan keduanya. Hanya dengan mencium bau roti saja, beberapa orang langsung tergoda makan.

4. Set point rendah

Foto: iStock
Set point adalah kisaran berat badan yang diatur alami oleh tubuh dari waktu ke waktu. Set point ini bisa berbeda antar orang, bahkan untuk mereka yang tinggi dan tipe tubuhnya sama.

Mereka yang memiliki set point rendah cenderung tidak makan banyak saat berat badannya mendekati ideal. Mereka juga hampir tidak menambah lemak apapun meski mengonsumsi banyak kalori.

5. Lebih banyak gerakan harian

Foto: iStock
NEAT atau non-exercise activity thermogenesis merujuk pada semua kalori yang terbakar dari aktivitas harian, bukan dari olahraga. Seperti kebiasaan naik tangga atau berjalan jauh ke tempat makan siang. Tingginya NEAT bisa membuat seseorang tetap kurus meski sudah makan banyak.
Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads