Jangan Sering Dikonsumsi, 6 Makanan Ini Bisa Ganggu Metabolisme Tubuh

Jangan Sering Dikonsumsi, 6 Makanan Ini Bisa Ganggu Metabolisme Tubuh

- detikFood
Kamis, 09 Feb 2017 11:43 WIB
Jangan Sering Dikonsumsi, 6 Makanan Ini Bisa Ganggu Metabolisme Tubuh
Foto: Getty Images
Jakarta - Metabolisme tubuh perlu untuk menjaga kesehatan dan kestabilan berat badan. Karenanya perlu lebih cermat memilih makanan agar metabolisme lancar.

Ada beberapa penyebab mengapa sistem metabolisme terganggu. Bisa karena kurangnya konsumsi air putih, kurang tidur, hingga makanan yang dikonsumsi.

Sistem metabolisme sendiri memegang peranan penting dalam tubuh. Namun ada beberapa jenis makanan yang akan menganggu sistem metabolisme tubuh jika sering dikonsumsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Fox News (07/02/16), berikut enam jenis makanan yang harus dihindari untuk menjaga fungsi metabolisme.

1. Minuman bersoda

Foto: Getty Images
Minuman bersoda dapat berpengaruh buruk terhadap sistem metabolisme tubuh. Karena soda mengandung pemanis fruktosa dari sirup jagung atau high fructose corn syrup (HFCS). Kandungan pemanis HFCS ini sering ditemukan pada banyak makanan olahan dan soft drinks di Amerika. Bisa menimbulkan efek samping yang mengganggu metabolisme tubuh.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menjelaskan lebih lanjut hubungan antara HFCS dan obesitas. HFCS dapat menyebabkan obesitas karena efek negatif pada sistem metabolisme. Bahkan, konsumsi sirup jagung fruktosa dalam jumlah banyak dapat menyebabkan sesuatu yang disebut "sindrom metabolik". Merupakan salah satu faktor dari risiko terkena diabetes, penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, meminum segelas soda mungkin bisa menganggu sistem metabolisme Anda.

2. Margarin

Foto: Getty Images
Kebanyakan lemak trans sudah sulit ditemui di produk makanan. Namun lemak trans masih bisa dijumpai dalam margarin maupun pastry. Lemak trans dalam margarin dapat menyebabkan masalah serius pada metabolisme karena menyebabkan resistensi insulin. Insulin sendiri merupakan hormon yang digunakan dalam lemak dan karbohidrat di sistem metabolisme. Sementara resistensi insulin menyebabkan fungsi metabolisme menjadi lebih lambat dan menyebabkan kenaikan berat badan. Karena tubuh lebih gampang menyimpan lemak.

3. Roti putih

Foto: Getty Images
Roti putih dan jenis karbohidrat sederhana lainnya mudah diuraikan oleh tubuh. Karena serat yang memperlambat proses pencernaan telah dihilangkan selama pengolahan roti. Oleh karena itu, tubuh tidak memerlukan tenaga ekstra untuk membakar kalori atau mengurai makanan. Hal ini menyebabkan sistem metabolisme menjadi lebih lambat. Konsumsilah roti gandum, karena roti ini mengandung banyak serat sehingga tubuh dan sistem metabolisme akan berkerja dengan cepat sehingga berat badan tetap terjaga.

4. Daging sapi ternak

Foto: Getty Images
Daging dari sapi ternak dapat menganggu sistem metabolisme tubuh. Daging sapi yang diternakkan memiliki lebih banyak antibiotik atau obat-obatan lainnya dibandingkan daging dari sapi yang hanya memakan rumput. Selama bertahun-tahun, banyak yang tidak mengetahui efek samping dari konsumsi daging sapi ternak ini. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Front Public Health menjelaskan bahwa dampak antibiotik cukup berbahaya untuk bakteri baik yang berkerja dalam usus. Perubahan ini membuat bakteri dalam usus berkolerasi, sehingga terjadinya peningkatan berat badan. Karena perubahan yang terjadi di usus dalam mengolah makanan. Agar badan tetap terjaga, konsumsilah daging dari sapi yang memakan rumput.

5. Non-organik

Foto: Getty Images
Buah-buahan organik memang lebih mahal dari buah non organik. Salah satu studi yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Toxicology menunjukkan bahwa efek racun pestisida dari buah-buahan dan sayuran sebenarnya menyebabkan perubahan metabolik. Penelitian menunjukan bahwa tikus yang mengonsumsi buah atau sayuran non-organik menyebabkan berat badan naik. Hindari membeli sayuran atau buah-buahan yang non organik, dan selalu cuci buah dan sayuran anda dengan bersih sebelum dikonsumsi.

6. Minyak sayur

Foto: Getty Images
Meski sebelumnya dianggap sebagai salah satu makanan sehat, minyak sayur atau canola ternyata berdampak sebaliknya. Hal ini dikarenakan sumber utama omega-6 asam lemak yang terdapat di dalam minyak canola menyebabkan sistem metabolisme tubuh menjadi lebih lambat. Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menjelaskan bahwa tingginya asam lemak omega-6 dan asupan asam lemak omega-3 menyebabkan kenaikan berat badan pada hewan maupun manusia. Sedangkan asupan lemak omega-3 secara rutin dapat mengurangi risiko kenaikan berat badan.

Halaman 2 dari 7
(Sonia Permata/odi)

Hide Ads