Studi terbaru dalam jurnal medis Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention meneliti kebiasaan minum alhokol pada lebih dari 210.000 wanita dan pria Kaukasia diatas 18 tahun.
Hasil studi menunjukkan mereka yang minum segelas white wine per hari risiko terkena melanoma meningkat 13%. Melanoma adalah jenis kanker yang berkembang pada melanosit, sel pigmen kulit untuk menyerap sinar ultra violet dan melindungi kulit dari kerusakan.
Peneliti percaya white wine mengandung acetaldehyde, salah satu senyawa karsinogen atau penyebab kanker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: GettyImages/Pinterest |
Berbeda dengan white wine, red wine mengandung antioksidan yang dapat mengurangi bahan kimia penyebab kanker ini. Bahkan menciumnya saja disebut dapat kurangi risiko alzheimer.
Namun meski penelitian akan white wine menunjukkan hasil buruk. Dr Hooman Khorasani dari Mount Sinai Health System mengatakan bahwa kenaikan risiko akan kanker terlalu kecil untuk membuat orang berhenti minum white wine.
Foto: GettyImages/Pinterest |
"Saya tidak akan berhenti total minum white wine. Saya tidak berpikir data tersebut cukup kuat untuk mendukung pernyataan itu," ujar Khorasani dikutip dari nypost.com (5/12/16)
Beberapa jenis white wine yang terkenal di Indonesia adalah chardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling dan chenin blanc. Sebelumnya white wine pernah mendapat kabar buruk karena mengandung arsenik. Dan sekarang kabar buruk kembali datang.
(adr/odi)

Foto: GettyImages/Pinterest
Foto: GettyImages/Pinterest
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN