Beragam alasan utama tidak sarapan bagi sebagian orang adalah 53,5 persen tidak biasa, 26,4 persen waktu terbatas, 15,5 persen tidak lapar dan 4,6 persen kuatir gemuk.
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia terutama yang tinggal di kota-kota besar sering melewatkan sarapan. Hanya ada sekitar 8,1 persen dari wanita yang mengonsumsi sarapan seimbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sarapan buah ini tergantung usia. Kalau lansia yang kerjanya ringan disarankan untuk konsumsi buah saat sarapan. Hal ini karena lambungnya semakin asam sehingga perlu konsumsi makanan bersifat alkalin, salah satunya buah dan sayuran segar," tutur Prof. Hardinsyah, MS. PhD dalam acara BelVita Breakfast 'Wholesome and Balanced Breakfast fot Productive On-the-Go Lifestyle' di Satoo Garden, Shangri-La Jakarta pada (22/11).
Menurut Hardinsyah, jika Anda adalah seorang yang aktif sebaiknya jangan hanya sarapan buah. Anda bisa menambahkannya dengan susu, roti gandum atau biskuit gandum utuh sehingga tidak mudah lapar diantara jam makan siang.
![]() |
"Kalau mau kurus kan semua jumlah makanan dikurangi, pagi, siang dan malam ditambah dengan olahraga. Kalau minum lemon tapi tidak olahraga ya tidak akan kurus," ungkap Hardinsyah.
Untuk menjaga tubuh agar tetap ideal, Hardinsyah juga menyarankan untuk mengikuti pola gizi yang seimbang. Separuh dari piring makanan kita harus berasal dari sayur dan buah. "Meskipun sudah setengah piring sayur dan buah tapi kalau minumnya tetap manis, tiga gelas sehari misalnya, ini tidak akan terwujud pola hidup sehatnya," jelas Hardin.
Jadi konsumsi sayur dan buah penting dan jangan lupa batasi gula, garam dan lemak serta ditunjang dengan olahraga akan hasilkan tubuh yang ideal dan sehat. (lus/odi)