Kanker jadi salah satu penyakit paling mematikan bagi hampir semua orang di dunia ini. Penemuan pengobatan lewat pola dan menu makan menjadi solusi terbaik dan murah.
Dalam penelitian yang diterbitkan Oxford Journal dijelaskan bahwa ITC atau isothiocyanates adalah senyawa organik yang dapat hambat perkembangan sel kanker, terutama kanker kandung kemih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
ITC dapat ditemukan di dalam wasabi dan sayuran lainnya seperti brokoli, cauliflower, lobak dan mustard.
Pada orang dengan kanker kandung kemih tak terobati, lebih dari 70% kasus, tumor cenderung menyerang daerah sekitar jaringan otot. Tetapi, saat menerima ITC, sebaran tumor berkurang hampir 35% dan penyebaran kanker pada otot terdekat hilang seluruhnya atau 100%.
Studi lain pada ITC yang dilakukan oleh Dr Fung-Lung Chung, Georgetown University dan bioinorganic chemist Dr. Anthony Di Pasqua dari University of North Carolina juga menemukan hasil yang sama.
Tumor kandung kemih dikenal dapat tumbuh dan menyebar dengan cepat. Kebanyakan kasus ditangani dengan kemoterapi, radiasi, dan bedah, yang semuanya punya resiko besar juga efek samping. Pada beberapa kasus, bahkan, seluruh kandung kemih harus diangkat.
![]() |
Makan makanan yang mengandung ITC akan membuat senyawa tersebut masuk ke dalam urin. Saat berada di kandung kemih, sel kanker apapun akan terkena ITC dan menghancurkan diri mereka sendiri.
Kabar menggembirakan untuk para pecinta sushi datang dari penelitian gabungan beberapa disiplin ilmu termasuk, biophysics, psychology, microbiology yang dilakukan oleh Arup Bhattacharya.
Dilansir dari naturalhealth365.com (3/10/16), penelitian tersebut menyatakan wasabi dapat cegah dan hambat pertumbuhan sel kanker, khususnya kandung kemih karena kandungan senyawa isothiocyanates (ITC) yang tinggi.
![]() |
Wasabi mengandung ITC 40 kali lebih banyak dibanding brokoli. Jika Anda belum tahu, wasabi, asalnya, adalah akar sayuran sejenis lobak yang diparut menjadi pasta atau saus untuk digunakan dalam masakan Jepang.
Wasabi dihargai dalam budaya Jepang dan dianggap sebagai pelindung terhadap berbagai penyakit juga bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. Sekarang ilmuwan mengungkapkan kebenarannya.
(adr/odi)