Kenali Tiger Nut, Superfood dari Mediterania yang Sedang Tren

Kenali Tiger Nut, Superfood dari Mediterania yang Sedang Tren

Annisa Trimirasti - detikFood
Senin, 19 Sep 2016 11:30 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Meski namanya tiger nut, tetapi umbi sejenis alang-alang ini bukan kacang. Disebut-sebut punya nutrisi hebat.

Tiger nut adalah sejenis umbi yang berasal dari yellow nutsedge (sejenis rumput alang) dan dijuluki sebagai rumput liar terburuk di dunia. Bentuknya mirip kacang Bogor dan rasanya manis renyah mirip kelapa.

Di Amerika bagian tenggara tumbuhan invasif ini menyebar sangat luas dan menghabiskan biaya jutaan dollar karena rusak lahan pertanian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun umbi alang-alang ini digolongkan sebagai superfood. Tanaman asal Mediterania timur dan Afrika Utara ini pernah diceritakan dalam buku sebagai tanaman sayuran potensial di tahun 1850.


Pada tahun 1981 pun, tiger nut dipuji akan kelezatannya. Tanaman ini tumbuh subur di sepanjang sungai, tepi kolam, danau, rawa atau bahkan di taman yang berair.

Catatan sejarah menyebut tiger nut atau chufa telah digunakan jutaan tahun lalu. Studi Universitas Oxford menyebutkan hominin (leluhur manusia) hidup di Afrika Timur antara 2,4-1,4 juta tahun lalu dengan makan tiger nut. Diperkirakan hominin mendapat sekitar 80% asupan kalori harian dari umbi itu.

Dikutip dari epicurious.com (15/9/16), Mesir kuno mengandalkannya sebagai camilan, obat-obatan, salep, enema, dan penyegar udara. Catatan di tahun 2002 bahkan menyebut tiger nut 'snack para dewa'.

Penulis makalah, Michael S. Defelice juga menulis Fir'aun suka bersandar di kuil nyamannya dan makan semangkuk tiger nut dicampur dengan madu. Rasa tiger nut ringan dan manis, agak mirip kelapa. Memang cocok jadi camilan.


Selain dalam bentuk mentah, minuman tiger nut bernama horchata de chufa telah ada di Valencia, Spanyol dan Afrika Barat sejak berabad-abad lalu.

Di Inggris tiger nut digunakan sebagai umpan nelayan dan camilan selama Perang Dunia II. Bahkan ada ide menjadikan tiger nut bahan bakar biologis karena kaya akan minyak.

Ketenaran tiger nut juga didukung dengan manfaat kesehatannya. Dapat merangsang bakteri baik karena kandungan tipe serat probiotik atau pati resisten yang tidak pecah hingga mencapai usus besar.


Selain itu juga rendah lemak dan kalori, mengandung asam lemak bermanfaat seperti yang ada dalam minyak zaitun atau alpukat. Merupakan sumber kalium, vitamin E, juga zat besi sehingga layak jadi superfood.

Tiger nut pertama kali populer di Amerika dan Inggris di kalangan penggemar diet paleo. Tetapi sekarang, beberapa perusahaan seperti Organic Gemini memperkenalkannya lebih umum sebagai snack kering, tepung bebas gluten, dan alternatif pengganti susu.

Selain manusia, kalkun liar dan unggas air juga diberi pakan tiger nut saat musim dingin. Babi juga menyukainya seperti mereka menyukai kacang dan truffle.

(adr/odi)

Hide Ads