Benarkah Kunyit Bersama dengan Silymarin Dapat Bantu Pengobatan Kanker?

Benarkah Kunyit Bersama dengan Silymarin Dapat Bantu Pengobatan Kanker?

Lusiana Mustinda - detikFood
Selasa, 06 Sep 2016 17:35 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Penelitian yang dilakukan oleh Journal of Cancer menyebutkan bahwa kurkumin dalam kunyit dan silymarin bisa bantu atasi kanker usus.

Kurkumin adalah bahan aktif yang terdapat dalam kunyit. Kunyit dikenal memiliki sifat anti inflamasi. Sedangkan silymarin merupakan komponen dari milk thisle yang telah digunakan untuk mengobati penyakit hati.

Dalam tes laboratorium, peneliti dari Saint Louis University di Amerika menemukan bahwa sel-sel kanker usus besar berhenti berkembang biak dan menyebar serta kematian sel kanker meningkat ketika dua senyawa alami ini bertemu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurkumin dan polifenol yang ada dalam kunyit diberikan dalam bentuk sajian kari berwarna kuning cerah, kemudian dicampur dengan silymarin (milk thisle). Peneliti dari Saint Louis Univeristy melihat efek yang menguntungkan dari kedua ekstrak alami ini.

Dilansir dalam Star2 (31/08), para ilmuwan menemukan bahwa kombinasi dari dua senyawa alami ini menghentikan perbanyakan sel-sel kanker dan meningkatkan kematian sel kanker.

Beberapa studi sebelumnya telah menyoroti sifat menguntungkan dari kurkumin seperti sifatnya anti inflamasi, kemampuannya untuk menurunkan kadar trigliserida atau dapat meningkatkan kesehatan kognitif dengan memerangi perkembangan alzheimer dan penyakit parkinson.

Senyawa yang bersifat anti kanker ini sebelumnya juga telah diamati pada kanker payudara dan penelitian kanker prostat.

Silymarin merupakan komponen dari milk thisle, tanaman dari keluarga Asteraceae yang bermanfaat untuk liver.

Pada tahun 1989, European Commission menyetujui penggunaan konsentrasi standar 70-80 persen dari silymarin dalam pengobatan kerusakan hati dan juga sirosis hati. Pada tahun 2002, World Health Organization mengakui penggunaan yang sama.

Para ilmuwan juga mengungkapkan pendekatan alternatif yang menjanjikan untuk pengobatan kanker usus besar, menghindari masalah toksisitas dan efek samping.

Namun, studi in vitro ini tetap perlu melakukan penelitian pada hewan dan pengujian pada manusia, terutama untuk menyesuaikan formula dan dosis. Karena kurkumin dan silymarin dengan konsentrasi yang terlalu tinggi bisa saja berbahaya bagi tubuh. (lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads