Asal Sudah Bikin Surat Pernyataan, Pasien Boleh Bawa Makanan dari Luar

Makanan Rumah Sakit

Asal Sudah Bikin Surat Pernyataan, Pasien Boleh Bawa Makanan dari Luar

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Minggu, 04 Sep 2016 12:49 WIB
Foto: iStock/detikFood
Jakarta - Tak semua pasien mau menyantap makanan rumah sakit. Kalau mau makan makanan dari luar, mereka perlu tanda tangan surat pernyataan.

Menu makanan rumah sakit dirancang untuk mendukung pemulihan pasien. Karena dibuat dalam versi sehat tanpa perasa buatan, rasanya kerap hambar dan tidak disukai pasien.

"Pasien mengeluh tentu saja ada. Kalau pelayanan jasa itu tidak bisa memuaskan seluruh orang. Apalagi selera orang berbeda-beda. Tetapi dari awal kita sudah berusaha menghindari keluhan pasien. Sudah kita komunikasikan dengan pasien sehingga pasien tahu keadaannya," ujar Kepala Unit Gizi RS Puri Cinere,Tiny Kurnianih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di RSIA Bunda, Armina Immawati, S.Gz selaku Penanggung Jawab Unit Gizi mengatakan, "Pasien mengeluh biasanya datang dari orangtua yang anaknya dirawat. Mereka menyangka anaknya dikasih menu bersantan padahal itu kemiri. Jadi kita jelaskan pada mereka."

Sementara itu, di RS Puri Cinere beberapa pasien membawa makanan dari luar karena tidak selera dengan makanan rumah sakit. "Justru biasanya pasien diabetes yang melakukannya. Tetapi kita sudah bilang sama orang yang menunggu. Kita libatkan keluarganya karena peran serta mereka sangat penting," ujar Tiny.

Ia mengaku tak segan mengedukasi keluarga pasien agar mereka tahu makanan yang boleh dan tidak dikonsumsi pasien terutama pasien diabetes melitus.

Bagi pasien yang tidak ingin menyantap makanan rumah sakit, beberapa rumah sakit membolehkan dengan syarat tertentu. Di RS Puri Cinere, Tiny mengatakan, "Kalau misalnya pasien memaksa tidak apa-apa, nanti kita informasikan dokternya."

Namun keluarga pasien perlu menandatangani surat pernyataan. Berisi keterangan dari pihak keluarga mengenai makanan yang dikonsumsi dari luar rumah sakit khususnya pasien diabetes. "Sehingga ahli gizi rumah sakit nantinya bisa mengomunikasikan dengan dokter penanggung jawab pasien," tambah Tiny.

Di Siloam Hospitals Kebon Jeruk peraturan ketat pemberian makan diberlakukan untuk pasien yang memang memerlukannya. "Kalau untuk pasien dengan kondisi ketat tidak boleh diberi makanan dari luar, kita kasih tanda," ujar dr. Dewi Anggraini selaku Kepala Departemen Gizi.

Berbeda dengan pasien dewasa, keinginan pasien anak menyantap menu dari luar lebih tinggi. Hal ini diakui Armina dari RSIA Bunda. Tetapi pihaknya sebisa mungkin mengakomodir keinginan tersebut.

"Kami buatkan apa yang mereka mau asal ada izin dokternya. Burger, hot dog, kami bikinkan. Sampai rotinya kami buatkan juga. Jadi kami pastikan tidak ada bahan-bahan aneh didalamnya," pungkas Armina.

(lus/odi)

Hide Ads