Science Alert (7/7) menjelaskan alasan seseorang mengalami food coma setelah makan banyak. Ketika makan, perut memproduksi gastrin yaitu hormon yang membantu sekresi cairan pendernaan. Saat makanan memasuki usus kecil, sel-sel di usus lalu mengeluarkan lebih banyak hormon (enterogastrone) yang mengirimkan isyarat pada fungsi tubuh lain termasuk regulasi aliran darah.
Ketika makanan dicerna, maka aliran darah seseorang akan lebih didorong ke perut dan usus. Darah bertugas mengangkut semua metabolit yang baru saja dicerna. Hal ini membuat pasokan darah untuk organ tubuh lain berkurang sehingga memunculkan rasa lelah atau pusing ringan setelah makan banyak. Selain jumlah, jenis makanan yang dikonsumsi juga berdampak sama pentingnya bagi tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mengenai rasa kantuk, selama ini banyak orang menganggap ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh yang jadi penyebabnya. Makanan yang kaya lemak atau karbohidrat paling sering dihubungkan dengan hal ini.
Para peneliti di Jerman telah menemukan bahwa makanan tinggi karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi memang menyebabkan peningkatan hormon insulin. Hormon ini membantu penyerapan dan penggunaan glukosa darah setelah makan. Tetapi juga memungkinkan asam amino spesial bernama triptofan masuk ke otak.
![]() |
Hal ini penting karena triptofan akan diubah menjadi zat kimia lain di otak bernama serotonin. Zat ini berhubungan dengan rasa tenang dan kantuk terutama pada anak-anak. Tetapi bukan berarti konsumsi makanan tinggi triptofan seperti keju cottage, tahu, dan pisang langsung sebabkan rasa kantuk. Hal ini kembali lagi pada indeks glikemik makanan yang dikonsumsi.
Secara keseluruhan, rasa kantuk yang muncul setelah makan cukup rumit dijelaskan. Tetapi hal yang mungkin jadi penyebabnya adalah peranan enterogastrone dan jenis karbohidrat yang dikonsumsi. Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan agar rasa kantuk tidak muncul usai makan:
1. Jangan makan berlebihan
Batasi porsi makan Anda dan beri waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan. Dengan cara ini hormon leptin yang berperan mengurangi rasa lapar akan bertambah dan ghrelin yang dilepaskan ketika seseorang mulai makan akan berkurang. Kondisi ini membuat nafsu makan seseorang berkurang sekaligus merangsang perasaan kenyangnya.
![]() |
2. Seimbangkan nutrisi
Jangan hanya mengisi piring dengan karbohidrat. Usahakan ada protein dan karbohidrat dengan proporsi 1:2. Konsumsi juga lemak sehat yang didapat dari produk nabati dan ikan laut. Hindari lemak jenuh yang biasa ada pada produk hewani.
3. Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur juga sebaiknya tak ditinggalkan karena mengandung nutrisi yang tidak bisa dihasilkan tubuh sendiri. Usahakan mengonsumsinya dalam jenis yang beragam agar makin banyak vitamin dan mineral yang didapat.
![]() |
4. Imbangi dengan aktivitas fisik
Aktivitas fisik membuat tubuh tetap aktif. Hal ini efektif mencegah kantuk karena kontrol gula darah dalam tubuh akan membaik.
(adr/odi)