Makanan menjadi sumber kehidupan. Banyak sikap egatif pada makanan terjadi karena persepsi yang dibangun melalui idola atau sosial media.
'Sikap negatif terhadap makanan dapat memberi pandangan baik dan buruk pada makanan. Misalnya menggolongkan makanan baik, buruk, sehat dan tidak,' demikian tutur Zoe Bingley-Pullin, ahli gizi dan celebrity chef pada huffingtonpost.com (30/05). Sebaliknya sikap positif pada makanan akan membuat fisik lebih sehat dalam jangka panjang dan juga secara emosional lebih menyenangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1.Akui sikap negatif
"Mulailah dengan mengakui bahwa Anda mungkin memiliki hubungan buruk dengan makanan. mengingkari diri justru akan jadi perangkap negatif ketika makan," jelasnya. Kenali kecemasan Anda saat makan. Seperti salah pesan makanan, makan berlebihan karena stres atau takut makan bersama. Hal ini akan menjadi langkah awal yang baik untuk melakukan perubahan.
![]() |
2.Buat catatan harian
Mencatat apapun dan kapanpun Anda makan, serta bagaimana perasaan Anda terhadap makanan untuk membantu mengungkapkan pola makan yang negatif. 'Buat catatan harian makanan dan emosinya untuk memulai dan mengenali bagaimana bagaimana emosi mempengaruhi asupan makanan,' ujar Bingley-Pullin.
3.Fokus pada nutrisi bukan kalori
Untuk mengubah sikap menjadi positif dengan makanan, fokuslah pada nutrisi makanan sebagai bagian penting untuk kesehatan. "Mulailah melihat lebih dekat pada manfaat kesehatan dari makanan dan tahu mengapa makanan tersebut penting dikonsumsi. Bukan pada jumlah kalorinya,' ujar Pullin.
![]() |
4.Mulai mencoba makanan baru
Mencoba makanan baru yang tidak memiliki keterterikan negatif dapat membantu Anda untuk memiliki sikap makanan yang lebih positif. Misalnya mencoba makanan baru seminggu sekali untuk emmperluas pemahaman akan makanan dan mengubah sikap terhadap makanan.
5.Bantuan professional
Jika hubungan negatif dengan makanan mempengaruhi kehidupan sehari-hari, cobalah berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. (odi/odi)



KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN