Sarapan dibutuhkan tubuh sebagai asupan nutrisi. Tentunya harus berupa gizi seimbang. Bukan hanya satu macam makanan dengan porsi banyak dan asal kenyang.
"Sekarang ini banyak orang yang sarapan dengan makan nasi uduk, lontong sayur, nasi goreng, mie goreng, bahkan cukup susu atau roti pakai telur. Apalagi buat yang lagi diet, mereka hanya memikirkan satu macam sarapan saja," ungkap dr. Diana F. Suganda saat peluncuran biskuit belVita, Selasa (19/04).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dengan asupan nutrisi di pagi hari, tubuh menjadi berenergi dan membantu daya konsentrasi saat bekerja. Sebaliknya jika tak sarapan, orang akan merasa sangat lapar di siang hari. Akibatnya cenderung makan berlebihan karena lapar mata.
"Apalagi yang biasa tak sarapan itu, pada saat jam makan siang biasanya akan mengalami kelaparan atau lapar mata dan cenderung makan banyak. Jadi percuma diet tapi dengan cara tidak sarapan di pagi hari. Sebaiknya sarapan, tapi harus seimbang nutrisinya," tambah dr. Diana.
Sarapan yang sehat dan seimbang sebaiknya memenuhi sekitar 15-30% kebutuhan gizi. Atau sebanyak 350-400 kkal agar punya cukup energi untuk menjalani aktivitas.
![]() |
Untuk sarapan yang seimbang, harus mengandung karbohidrat seperti gandum utuh, kemudian protein sepertu susu, telur dan vitamin dan mineral seperti buah dan sayur. Selain itu bisa ditambahkan dengan secangkir kopi, teh, atau air putih untuk menghidrasi tubuh.
"Jika sedang diet bisa mengonsumsi roti gandum, dengan isi telur, tomat dan salad. Atau olesi roti dengan selai kacang dan potongan pisang di atasnya. Sebaiknya pilih selai kacang yang tidak manis dan rendah lemak," demikian saran dr. Diana.
(adr/odi)