Benarkah Kopi Bikin Jantung Berdetak Lebih Cepat?

Benarkah Kopi Bikin Jantung Berdetak Lebih Cepat?

Lusiana Mustinda - detikFood
Jumat, 29 Jan 2016 11:19 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Banyak orang merasa detak jantungnya terasa cepat setelah minum secangkir kopi. Tim peneliti lakukan uji coba untuk membuktikannya.

Sebelumnya peneliti telah menunjukkan bahwa kontraksi atrial prematur (PAC) di bagian organ atas dan kontraksi ventrikel prematur (PVC) di bagian bawah terkait dengan sejumlah bentuk yang berbeda dari penyakit jantung dan dapat disebabkan oleh konsumsi kafein.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedoman saat ini dari American College of Cardiology dan American Heart Association merekomendasikan kafein, alkohol dan penggunaan nikotin harus dihentikan sepenuhnya untuk mencegah masalah jantung yang memburuk.

Namun, tim dari University of California, San Francisco telah menyebutkan bahwa produk kafein seperti kopi, cokelat dan teh sebenarnya memiliki manfaat untuk kardiovaskular.

​Seperti yang dilansir dalam Independent (27/01), ​untuk melakukan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart, para peneliti menganalisis 1.388 peserta yang dipilih secara acak dari database US National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) Cardiovascular Helath Study hampir sekitar 6.000 pasien.



Seberapa sering mereka makan juga diperhitungkan, serta asupan kopi, teh dan cokelat. Peserta juga menjalani test ECG selama 24 jam. Dari total relawan, 80 persen mengonsumsi lebih dari satu produk yang mengandung kafein setiap harinya.

Para peneliti menunjukkan bahwa mereka tidak mengalami peningkatan detak jantung per jam, bahkan setelah mengonsumsi kopi, teh dan cokelat.

"Rekomendasi klinis menyarankan konsumsi produk kafein secara teratur dapat mencegah gangguan irama jantung jantung sehingga perlu dipertimbangkan kembali. Kita tidak harus menghindari konsumsi cokelat, kopi dan teh karena mereka bermanfaat untuk kesehatan kardiovaskular," jelas Gregory Marcus, MD, MAS, seorang ahli jantung dari UCSF Health dan direktur penelitian klinis di Division of Cardiology.

Akan tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah kelebihan konsumsi kafein bisa mempengaruhi detak jantung atau tidak.

(msa/odi)

Hide Ads